Mereka yang terinfeksi juga biasanya mendapat skor lebih rendah pada tes keterampilan mental daripada individu yang tidak terinfeksi.
Skor yang lebih rendah dikaitkan dengan hilangnya jaringan otak yang lebih besar di bagian otak kecil yang terlibat dalam kemampuan mental.
Menurut penelitian tersebut, efeknya lebih terasa pada orang tua dan mereka yang dirawat di rumah sakit karena virus ini, tetapi masih terlihat jelas pada orang lain yang infeksinya ringan atau tanpa gejala.
Pemindaian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah perubahan otak ini permanen atau sebagian reversibel.
Baca Juga: Spoiler One Piece 1043, Lurking Legend Muncul di Kastel Orochi, Berikut Sosok Misteriusnya
Dalam penelitian terpisah, para peneliti yang dipimpin oleh Dr Kenneth Baillie, seorang konsultan kedokteran perawatan kritis di University of Edinburgh, mengurutkan genom dari 7.491 pasien Covid yang dirawat di unit perawatan intensif di Inggris.
Peneliti membandingkan DNA mereka dengan 48.400 orang yang tidak terinfeksi, ditambah DNA 1.630 orang lainnya yang mengalami Covid ringan.
Studi ini mengidentifikasi 16 varian genetik baru yang terkait dengan perawatan intensif, termasuk gen yang terlibat dalam pembekuan darah, sistem kekebalan dan intensitas peradangan.
Di antara varian baru yang diidentifikasi adalah perubahan kecil pada GM-CSF, protein yang membantu mengaktifkan sel-sel kekebalan di paru-paru setelah infeksi.