Terkait hal itu, konsultan waralaba Internasional William Edwards mengatakan bahwa dengan memiliki jangkauan global yang besar, keputusan yang diambil oleh McDonald’s seringkali ditiru oleh merek lain.
"Jika mereka memutuskan untuk melakukan sesuatu, maka mungkin yang lain akan mengikuti," ujarnya, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Channel News Asia pada Rabu, 9 Maret 2022.
Baca Juga: Sambut Ramadhan 2022 dengan Unggah Twibbon di Media Sosial: Marhanban Ya Ramadhan
Merek global utama, termasuk McDonald's dan PepsiCo, telah ditekan untuk menarik diri dari Rusia oleh konsumen dan investor termasuk dana pensiun negara bagian New York.
CEO McDonald's, Chris Kempczinski mengatakan bahwa ia tidak bisa memprediksi kapan restorannya akan kembali dibuka.
"Tidak mungkin untuk memprediksi kapan kami dapat membuka kembali restoran kami di Rusia," ungkapnya.
Baca Juga: Model Majalah Playboy Afrika Dibayar Rp28 Juta untuk Uji Kesetian Pasangan
"Kami mengalami gangguan pada rantai pasokan bersama dengan dampak operasional lainnya. Kami juga akan memantau situasi kemanusiaan dengan cermat." ujarnya menambahkan.
Diketahui, McDonald's mulai membuka restoran di Pushkin Square pada 32 tahun lalu saat Uni Soviet runtuh.
Restoran baru itu mewakili ketegangan Perang Dingin yang mencair pada saat beberapa anak muda Rusia sangat ingin mendapatkan jeans biru dan Americana lainnya.***