Studi Terbaru Ungkap Hampir 90 Persen Pasien Covid-19 di Rumah Sakit Meninggal karena Tak Menerima ECMO

- 12 Maret 2022, 12:32 WIB
Alat bantu pernapasan ECMO.
Alat bantu pernapasan ECMO. /Fabrizio Bensch/REUTERS

PR BEKASI - Pada sebuah studi dari Universitas Vanderbilt yang dilakukan baru-baru ini menunjukkan bahwa hampir 90 persen pasien Covid-19 yang meninggal di rumah sakit, karena tidak menerima ECMO (Extracorporeal Membrane Oxygenation).

ECMO merupakan sebuah perangkat medis yang digunakan untuk menggantikan fungsi paru-paru manusia yang telah kehilangan fungsi aslinya.

Studi juga menunjukan ada sekitar 90 persen pasien yang tidak memiliki akses ke ECMO, meninggal di rumah sakit apalagi saat adanya gelombang baru.

Data tersebut menunjukkan lebih dari dua kali lipat (43 persen) angka kematian untuk pasien yang menerima pengobatan.

Baca Juga: Link Nonton Twenty Five Twenty One Episode 9, Na Hee Do Nyatakan Cinta ke Baek Yi Jin

“Bahkan ketika menyimpan ECMO untuk pasien termuda, paling sehat dan paling sakit, kami hanya dapat memberikannya kepada sebagian kecil pasien yang memenuhi syarat untuk itu,” kata Gannon.

Ia berharap data ini bisa mendorong rumah sakit dan otoritas federal untuk berinvestasi dalam kapasitas menyediakan ECMO kepada lebih banyak pasien.

Di antara 240 pasien Covid-19 yang dirujuk untuk ECMO, 37,5 persen memenuhi syarat untuk menerima perawatan dan dimasukkan dalam penelitian.

Di mana usia rata-rata mereka adalah 40 tahun dan 25 tahun, dan 27,8 persennya adalah perempuan.

Halaman:

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Jerusalem Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x