Dituduh Mencuri, Wanita Setengah Telanjang Diseret Motor dan Dicambuk oleh Tiga Polisi Kenya

- 13 Juni 2020, 12:58 WIB
Ilustrasi Kekerasan*
Ilustrasi Kekerasan* /Pixabay

Sementara IPOA dalam pernyataannya mengatakan telah melakukan penyelidikan atas masalah ini.

Pada Senin 8 Juni 2020, sekitar 200 orang mengadakan aksi protes di Nairobi atas kematian 15 orang di tangan polisi sejak jam malam diberlakukan pada Maret untuk melawan pandemi Covid-19.

"Saya di sini untuk memprotes pemuda kami yang tewas di tangan polisi tanpa melakukan kesalahan. Kami harap hal itu sudah cukup terjadi. Sebagai seorang ibu, banyak anak muda terbunuh saat dicap sebagai pencuri," kata seorang demonstran, Rahma Wako.

Dalam beberapa hari terakhir, kota-kota di seluruh dunia telah menyaksikan aksi protes besar-besaran terhadap rasisme dan kekerasan polisi yang dipicu oleh pembunuhan polisi di Minneapolis, AS terhadap pria Afrika-AS bernama George Floyd (46).

Baca Juga: Vokal Kritik Tiongkok, Mike Pompeo 'Diam-diam' Rencanakan Pertemuan di Hawaii 

Pembunuhan George Floyd tidak menyebabkan protes besar di Afrika, tetapi para aktivis meminta negara-negara di benua itu untuk melihat momok kebrutalan polisi mereka sendiri, yang biasanya tidak mendapatkan hukuman.

Kepolisian Kenya sering dituduh oleh kelompok-kelompok hak asasi manusia menggunakan kekuatan berlebihan dan melakukan pembunuhan di luar hukum, terutama di lingkungan miskin.

Komentator dan kartunis kenamaan Kenya Patrick Gathara minggu lalu menggambar seorang lelaki yang mewakili pemerintah Afrika memegang plakat "kulit hitam", sambil berlutut di leher seorang pria yang bertanya, "Bagaimana dengan kehidupan Afrika?."

Somolon Dersso, ketua komisi Afrika tentang hak asasi manusia meminta Afrika untuk mengadakan pembicaraan yang sangat dibutuhkan tentang pembunuhan ini dan tindakan kekerasan lainnya yang dialami oleh para penduduk sipil.***

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: The News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah