Donald Trump: Teknik Menekan Leher Tersangka Terkadang Diperlukan Polisi  

- 13 Juni 2020, 19:24 WIB
Donald Trump.
Donald Trump. /AFP/Jim Watson/

Dalam rekaman wawancara Kamis 11 Juni 2020 waktu Washington, Donald Trump menanggapi seruan dari seluruh penjuru Amerika Serikat agar polisi menghentikan penggunaan metode tersebut ketika melakukan penangkapan.

Baca Juga: Kenapa Manusia Tak Pernah Lihat Alien? Fisikawan: Mungkin Mereka Sedang Hibernasi

Teknik menekan leher atau penguncian leher adalah cara melumpuhkan seseorang dengan aman, tetapi berisiko besar membunuh tersangka.

George Floyd meninggal dunia di Minneapolis setelah polisi menekan lehernya dengan lutut tanpa henti selama hampir 9 menit.

Polisi tersebut mengabaikan permohonan George Floyd yang tengah sekarat akibat tak bisa bernapas.

Minneapolis kini sepakat melarang metode menekan leher saat polisi melumpuhkan tersangka.

Di New York, seorang warga Afrika-Amerika lain yang tidak bersenjata, Eric Garner, meninggal pada 2014 setelah polisi menekan lehernya ketika melakukan penangkapan.

Ditanya tentang protes terhadap kebrutalan polisi, Donald Trump mengatakan bahwa dia ingin "melihat penegakan hukum yang benar-benar berbelas kasih tetapi kuat."

"Ketangguhan kadang-kadang yang paling berbelas kasih," katanya.***

Halaman:

Editor: Yusuf Wijanarko

Sumber: New Straight Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah