Network
PR BEKASI - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump bertemu dengan penasihat kampanyenya pada Kamis 4 Juni 2020.
Hal itu dilakukannya di tengah jajak pendapat yang menunjukkan prospeknya untuk kembali terpilih, gagal karena ekonomi AS menderita pandemi global dan pengunjuk rasa yang berkumpul di kota-kota di seluruh negeri.
Pertemuan tersebut dilakukan di Gedung Putih, yang dihadiri oleh ketua kampanye Brad Parscale, kepala staf Gedung Putih Mark Meadows, penasihat senior Jared Kushner, ketua Komite Nasional Republik Ronna McDaniel, wakil manajer kampanye Bill Stepien, dan pengumpul suara Tony Fabrizio.
Baca Juga: Ridwan Kamil Unggah Berita Kenaikan Angka Kehamilan di Jabar, BKKBN Sampaikan Fakta Sebaliknya
Dilansir dari Metro oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com, seorang pejabat kampanye mengatakan Donald Trump melakukan pertemuan kedua yang lebih besar dengan kelompok kampanye, di mana membahas garis serangan untuk digunakan pada lawannya yakni Joe Biden dalam pemilihan 3 November 2020.
"Ketika Joe Biden didefinisikan, presiden bertindak sangat kuat terhadapnya, terutama di negara-negara target kami. Itu sesuatu yang akan kami upayakan," ucap pejabat itu.
Donald Trump digambarkan sebagai orang yang bersemangat dan terlibat dalam pertemuan itu.
Tetapi satu sumber yang akrab dengan pemikirannya mengatakan dia merasa frustrasi ketika ia berjuang untuk menanggapi serangkaian masalah yang menghancurkan, terbaru yakni aksi protes massa setelah kematian pria berkulit hitam George Floyd oleh oknum polisi Minneapolis.
Baca Juga: Mulai Terapkan PSBB Proporsional, Mal di Kota Bekasi Siap Beroperasi Kembali
