Terobsesi dengan Kucing, Pasangan yang Telah Menikah Selama 45 Tahun Memutuskan untuk Bercerai

- 15 Juni 2020, 13:14 WIB
Ilustrasi kucing di Pulau Umashima Jepang.
Ilustrasi kucing di Pulau Umashima Jepang. /PIXABAY/Achmadbiz/

PR BEKASI – Kasus perceraian yang cukup aneh tengah ramai diperbincangkan di Singapura.

Penyebab perceraian itu dipicu oleh obsesi seorang istri terhadap kucing peliharaannya yang akhirnya membuat ia mengusir suaminya untuk pergi dari rumah mereka.

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari South China Morning Post, dalam hasil putusan yang dikeluarkan oleh hakim bernama Sheik Mustafa Abu Hasan menyatakan pasangan yang telah menikah selama 45 tahun itu kini resmi bercerai.

Baca Juga: Pria 'Suci' di India Meninggal Akibat Corona, Disebut Bisa Sembuhkan Covid-19 dengan Cium Tangan

Menurut laporan media setempat, pasangan yang tidak disebutkan namanya karena alasan privasi itu meski sudah menikah selama 45 tahun mereka ternyata mulai berpisah tempat tinggal sejak 14 tahun terakhir.

Pasangan tersebut menikah pada tahun 1975 dan telah memiliki tiga orang anak.

Berdasarkan pengakuan yang diungkap suami itu mengatakan alasan utama perceraian mereka terjadi oleh obsesi istrinya terhadap kucing.

Baca Juga: Pesawat TNI AU Tabrak Permukiman Warga di Riau, Pilot Sempat Melayang-layang di Udara

Masalah pertama kali muncul pada tahun 1997 ketika sang istri mulai menyukai kucing. Berdasarkan penjelasannya, almarhum ibu sang istri hadir dalam mimpinya dan meminta agar sejak saat itu ia harus bersikap baik kepada kucing.

Dalam mimpi yang sama ibunya juga meminta agar anaknya itu mulai memelihara kucing karena hewan yang sangat lucu itu akan menjadi satu-satunya jembatan untuk mencapai surga saat kelak ia meninggal nanti.

Setelah mimpi itu, istri tersebut mulai memberi makan kucing liar. Selang beberapa hari kemudian ia membawa pulang beberapa ekor kucing untuk dirawat di rumahnya.

Baca Juga: Pemerintah Sulawesi Tenggara Melunak, 500 TKA Tiongkok Diizinkan Masuk

Aktivitas tersebut terus berlangsung selama beberapa tahun, kucing yang dirawatpun menjadi sangat banyak.

Saking banyaknya kucing-kucing liar yang sebelumnya terbiasa hidup di luar tersebut dianggap mengotori rumah mereka hingga suami itu mulai kehilangan kesabarannya.

“Saking banyaknya kucing yang dirawat di rumah, kehadiran mereka dianggap mulai mengganggu. Kucing sebanyak itu bebas berkeliaran di seluruh sudut ruangan rumah kami. Mereka tidak terlatih untu buang air besar dan kecil di toilet, mereka melakukannya di sembarang tempat,” ujar hakim dalam persidangan.

Baca Juga: Penguatan Nilai Tukar Rupiah Terbawa Naiknya Bursa Saham AS

“Bau kotoran kucing dan urin yang berasal dari rumah pasangan ini mulai menimbulkan keluhan tetangga sekitar rumah mereka hingga akhirnya polisi datang untuk memberi peringatan kepada pihak istri. Tetapi dia tidak menghiraukannya, ia tetap memelihara kucing sebanyak itu tanpa membuat mereka hidup secara teratur terutama soal kebersihan lingkungan,” tutur hakim.

Hakim juga menjelaskan saat kucing mulai terbiasa membuang kotoran mereka di kasur, suami itu memutuskan untuk tidur di karpet.

Tetapi kondisi semakin buruk hingga ia harus melaporkan kepada pihak kepolisian hingga berujung pada perceraian.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: South China Morning Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x