AS Pasok Rudal Jarak Jauh ke Ukraina, Putin Beri Ultimatum Tegas

- 6 Juni 2022, 11:23 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin.
Presiden Rusia Vladimir Putin. /Russian Pool via REUTERS

PR BEKASI - Dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada hari Minggu, Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan ultimatum kepada Amerika Serikat.

Vladimir Putin mengatakan dengan tegas, jika Barat memasok rudal jarak jauh ke Ukraina, maka Rusia akan menjadikan Amerika Serikat target selanjutnya.

Dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Reuters, Amerika Serikat telah mengesampingkan pengiriman pasukannya sendiri (NATO) ke Ukraina.

Akan tetapi, pihak Washington dan sekutu Eropanya dikabarkan memasok senjata ke Kyiv seperti drone, artileri, Howitzer, antipesawat Stinger, dan rudal antitank Javelin.

Baca Juga: Spoiler One Piece 1052 Lekker, Terungkap Lokasi Keberadaan Senjata Kuno Uranus

"Washington akan memasok Ukraina dengan Sistem Rokey Artileri Mobilitas Tinggi M142 atau HIMARS, setelah menerima jaminan dari Kyiv bahwa itu tidak dipergunakan untuk menargetkan Rusia," ujar Presiden Joe Biden pekan lalu.

Di sisi lain, Putin mengatakan bahwa perngiriman senjata bukanlah kali ini saja, hal itu tidak mengubah peringatan tegas yang ditujukan negaranya kepada Amerika Serikat.

Amunisi rudal jarak jauh yang dipasok itu memiliki jangkauan maksimum hingga 300 km (185 milp atau lebih).

"Kami akan menyerang target yang belum kami pukul," ujar Putin.

Baca Juga: Kyiv Kembali Diserang, Sejumlah Rudal Jarak Jauh Diluncurkan Pasukan Rusia

Putin juga mengatakan jangkauan sistem HIMARS Lockheed Martin (LMT.N) bergantung terhadap pasokan amunisi yang dikirim.

Selain itu, jangkauan yang diumumkan oleh Amerika Serikat hampir sama dengan sistem rudal buatan Soviet yang sudah dimiliki Ukraina.

“Ini bukan hal baru. Ini pada dasarnya tidak mengubah apa pun,” kata Putin.

Dia mengatakan senjata itu disebut-sebut hanya menggantikan senjata yang telah dihancurkan Rusia.

Baca Juga: One Piece 1052 Spoiler Leaker, Senjata Kuno Uranus Akhirnya Muncul di Wano Kuni

Putin tidak mengidentifikasi target yang akan diserang Rusia, tetapi mengatakan “keributan” seputar pasokan senjata Barat dirancang untuk meredakan konflik.

Departemen Pertahanan AS mengatakan pihaknya memasok Ukraina dengan empat sistem HIMARS M142 bersama dengan Sistem Roket Peluncuran Berganda Terpandu.

Senjata itu dikabarkan memiliki jangkauan lebih dari 40 mil (64 km) atau dua kali lipat jangkauan howitzer yang dipasoknya.

Perang di Ukraina, invasi darat terbesar Eropa sejak Perang Dunia Kedua, telah menunjukkan batas kekuatan militer Rusia pascaSoviet.

Baca Juga: Tak Ada Sanksi Tilang, Ganjil Genap Jakarta Berlaku di 25 Ruas Jalan Hari Ini

Kerugiannya begitu signifikan dan menghasilkan beberapa perubahan strategi dalam menghadapi perlawanan sengit Ukraina.

Berbicara tentang drone yang dikirim oleh negara-negara Barat ke Ukraina, Putin mengatakan pertahanan udara Rusia “memecahkannya seperti kacang”.

Meskipun pejabat Rusia telah memperingatkan keputusan AS untuk memasok Ukraina dengan sistem roket canggih akan memperburuk konflik, Putin mengatakan itu tidak akan membawa perubahan mendasar di medan perang.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x