Hagins mengatakan bahwa perubahan suhu yang mendadak ini yang menjadi pemicu sapi-sapi tersebut sulit menyesuaikan diri.
Sementara itu, dari keterangan Hagins, para peternak mengalami kerugian yang besar.
Baca Juga: Street Race Kabupaten Bekasi Siap Digelar Besok, Berikut Jadwal Tes Lintasan dan Motor Hari Ini
Pasalnya, hewan herbivora berbobot 1.500 kg itu dihargai sekira Rp29.600.000 per ekornya.
Jadi, jika ditotal, para peternak di Kansas mengalami kerugian dengan angka yang fantastis yakni sekira Rp59 miliar.
Keadaan suhu panas yang ekstrim ini bisa sedikit berkurang saat malam hari tiba.
Baca Juga: Teori One Piece 1053: Ryokugyu Disebut akan Ditemani Dua Laksamana ke Wano, Siapa Mereka?
Saat malam, suhu akan lebih dingin dan ini membantu sapi-sapi tersebut tidak terlalu stres.
Hagins lebih jauh menjelaskan bahwa kondisi kematian ribuan ternak sapi ini jarang terjadi.
Pasalnya, para peternak selalu melakukan tindakan pencegahan kepada hewan tersebut.