Terus Lakukan Terobosan, Ilmuwan Temukan Kelemahan Umum Seluruh Varian Utama Covid-19

- 20 Agustus 2022, 11:00 WIB
Ilustrasi Covid-19. Para Peneliti terus mencoba menemukan terobosan baru untuk menangani Covid-19 hingga temukan titik lemahnya.
Ilustrasi Covid-19. Para Peneliti terus mencoba menemukan terobosan baru untuk menangani Covid-19 hingga temukan titik lemahnya. /mediacenter.riau.go.id/

PR BEKASI - Covid-19 hingga saat ini masih belum usai.

Angka penambahan kasus Covid-19 masih terus bertambah.

Demi menghentikan pandemi Covid-19 yang hingga saat ini masih belum usai, para peneliti terus melakukan terobosan baru.

Baca Juga: Hasil Akhir Pertandingan Persib Bandung vs PSS Sleman BRI Liga 1: Maung Bandung Taklukan Tim Tuan Rumah

Terobosan baru itu dilakukan guna menghentikan kasus Covid-19.

Kabarnya, salah satu peneliti yang dipimpin oleh ilmuwan Indo-Kanada mengklaim berhasil menemukan kelemahan umum dari semua varian Covid-19.

Berdasarkan hasil penelitiannya yang diterbitkan baru-baru ini, pengobatan antibodi menjadi sesuatu hal yang itargetkan saat ini.

Baca Juga: Luis Milla Resmi Ditunjuk Jadi Pelatih Persib, Berikut Biodata dan Profilnya

Studi tersebut merupakan kolaborasi peneliti di University of British Columbia Kanada yang dipimpin oleh Dr. Sriram Subramaniam, peneliti di fakultas kedokteran University of Pittsburgh, Amerika Serikat, yang dipimpin oleh Drs. Mitko Dimitrov dan Wei Li.

Studi tersebut menggunakan cryo-electron microscopy (cryo-EM) untuk mengungkap struktur tingkat atom dari titik rentan pada protein lonjakan virus, yang dikenal sebagai epitop.

Teknologi pencitraan yang kuat ini menggunakan berkas elektron untuk memvisualisasikan bentuk jaringan dan sel menggunakan teknik ultra-pendinginan (“cryo”).

Baca Juga: 21 Agustus 2022 Hari Apa? Berikut Penjelasannya dan Pilihan Link Twibbon Hari Maritim Nasional

Seperti yang sudah pernah dijelaskan dalam artikel yang diterbitkan Pikiran Rakyat dengan judul "Ilmuwan Temukan Titik Lemah Covid-19, Apa Saja?,", Covid-19 100.000 kali lebih kecil dari ukuran kepala peniti, virus tersebut tak terdeteksi menggunakan mikroskop cahaya biasa.

Dr. Sriram Subramanuam menuturkan, antibodi menempel pada virus dengan cara tertentu seperti kunci masuk ke gembok.

Namun menurut dia, ketika virus bermutasi, kuncinya tidak lagi cocok. “Kami telah mencari kunci utama antibodi yang terus menetralisir virus bahkan setelah mutasi ekstensif,” katanya menerangkan.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Jadwal Tayang Big Mouth hingga Fakta Shanks di One Piece RED

“'Kunci utama' yang diidentifikasi dalam makalah baru ini adalah fragmen antibodi VH Ab6, yang terbukti efektif melawan varian Alpha, Beta, Gamma, Delta, Kappa, Epsilon, dan Omicron. Fragmen itu menetralkan SARS-CoV-2 dengan menempelkan epitop pada protein lonjakan dan menghalangi virus memasuki sel manusia,” tuturnya lagi seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Hindustan Times..

Studi ini mengungkap titik lemah yang sebagian besar tidak berubah di seluruh varian dan dapat dinetralkan oleh fragmen antibodi.

Kata dia, pihaknya memiliki gambaran yang sangat jelas tentang titik rentan virus tersebut.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer dan Taurus 20 Agustus 2022, Ada Kabar Menyenangkan Soal Perjodohan

Dia menambahkan, saat ini pihaknya juga telah menggambarkan strukturnya secara rinci, membuka kemungkinan pengobatan yang sama sekali baru.***(Puteri Ratnasari/Pikiran Rakyat)

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah