Network
PR BEKASI - Seorang pria di Korea Selatan yang berusia 84 tahun telah ditangkap di Kota Uijeongbu karena melakukan pelecehan seksual.
Korban dari tindakan tersebut adalah seorang gadis Korea Selatan berusia 11 tahun yang ditemuinya di jalanan dan dia menyukainya.
Pria Korea Selatan itu menyeret korban ke rumahnya dan melakukan kejahatan.
Kemarin, Kantor Polisi Namyangju Korea Selatan melaporkan bahwa tersangka diputuskan bersalah oleh pengadilan.
Hal ini karena melanggar berbagai tindakan perlindungan anak serta penyerangan dan pelecehan seksual, dilansir PikiranRakyat-Bekasi.com dari Koreaboo.
Dia divonis 20 tahun penjara, namun serangan itu terjadi pada 27 April 2022, yang berakhir dengan sidang pengadilan pada 21 September 2022.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Gemini dan Virgo Edisi 23 September 2022: Rezeki Nomplok dari Arah yang Tidak Terduga
Perlu diketahui, ternyata ini bukan kejahatan pertamanya, namun telah menyerang dua anak perempuan sebelumnya.
Polisi mencatat bahwa dia memang sengaja melakukan penyerangan, bahkan mengonsumsi viagra.
Polisi bahkan menyerukan hukuman yang lebih keras mengingat kurangnya penyesalan pelaku kejahatan.
Baca Juga: Kalimat Lee Seung Gi di Drakor The Law Cafe Mendapat Perhatian Direktur WHO
Tersangka mengklaim bahwa dia sempat mengalami depresi dan ingin menyentuh wanita saat istrinya di rumah sakit.
Di sisi lain, pengacara pelaku membelanya dan mengklaim bahwa dia tidak berhasil memperkosa korban karena disfungsi ereksi.
Dia juga membela kliennya lantaran ada tanda-tanda Alzheimer pada pelaku, sehingga meminta pencabutan tuntutan hukum.
Baca Juga: Siapa Mahsa Amini? Simak Kronologi Kematian Gadis Iran Ini, hingga Muncul Aksi Protes
Polisi menjelaskan bahwa pelaku telah menyeret korban ke kamar tidur utama dan menanggalkan pakaiannya.
Kemudian dia memperkosa anak gadis itu beberapa kali, bahkan setelah ke kamar mandi.
Korban saat ini sedang menjalani perawatan intensif dan mengembalikan kondisi psikologisnya.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Taurus dan Scorpio untuk Jumat 23 September 2022: Ada yang Tak Mau Diganggu
Polisi meminta pengadilan untuk mempertahankan sikap tegas terhadap tersangka.***
