Meski Didesak oleh WHO, Arab Saudi Tetap Setujui Penggunaan Dexamethasone Untuk Obati Pasien Corona

- 19 Juni 2020, 15:41 WIB
Obat Dexamethasoen
Obat Dexamethasoen //*Galamedia

PR BEKASI – Kementerian Kesehatan Kerajaan Arab Saudi telah mulai menggunakan obat yang dinilai murah pada pasien virus corona yang sakit kritis.

Pada Rabu, 17 Juni 2020 Arab Saudi menyetujui penggunaan obat dexamethasone untuk mengobati pasie virus corona yang sakit kritis.

Dikutip dari Al Monitor oleh Pikiranrakyat-bekasi.com pada Jumat, 19 Juni 2020 langkah tersebut diambil ketika sebuah hasil studi yang menjanjikan tentang penggunaan obat dexamethasone di Inggris.

Baca Juga: Hukum Bandar Narkoba dengan TPPU, Polisi: Kami Akan Miskinkan Mereka

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas Oxford menemukan bahwa obat steroid dosis rendah yang biasa digunakan untuk mengobati peradangan, berpotensi menekan tingkat kematian pasien virus corona yang menggunakan ventilator sekitar 35 persen.

Para peneliti memperkirakan sekitar lima ribu nyawa bisa selamat jika Inggris menggunakan obat itu ketika pada tahap awal penyebaran pandemi.

Hasil penelitian yang diterbitkan pada Selasa, 16 Juni 2020 tersebut mendorong pemerintah Inggris menyetujui penggunaan dexamethasone dengan biaya sebesar 6 dollar AS atau setara dengan Rp 85.000 untuk perawatan selama sepuluh hari.

Baca Juga: Cek Fakta: Dikabarkan RUU HIP Ubah Sila Pertama Pancasila Jadi 'Ketuhanan yang Berkebudayaan'

Meski begitu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak agar berhati-hati dalam menggunakan obat dexamethasone dan mencatat temuan tersebut.

Sebab meskipun diklaim manjur, temuan itu hanya berasal dari satu penelitian.

Menurut Saudi Press Agency, Kementerian Kesehatan Arab Saudi mulai memberikan obat dexamethasone kepada pasien yang membutuhkan oksigen yang dirawat di ruang perawatan intensif (ICU).

Baca Juga: Tak Hanya di Ruang Angkasa, Astronaut Wanita Pertama Sukses Jadi Penyelam Terdalam di Dunia

Selain itu menurut laporan dari Research Center Johns Hopkins University hingga saat ini Jumat, 19 Juni 2020, Arab Saudi telah melaporkan lebih dari 145.000 kasus infeksi Covid-19.

Sebanyak 1.139 pasien di antaranya meninggal dunia.

Setelah pemerintah memberlakukan pembatasan soasial beberapa bulan lalu, saat ini pemerintah Saudi memberlakukan kembali jam malam dan langkah-langkah lain di Jeddah menyusul lonjakan kasus di kota Laut Merah.

Baca Juga: 22 Pedagang Dinyatakan Reaktif Virus Corona, Aktivitas Pasar di Kabupaten Malang Tidak Ditutup

Selain itu, pemerintah Saudi juga dilaporkan telah mempertimbangkan untuk membatalkan ibadah haji tahunan ke Mekah.***

Editor: Billy Mulya Putra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x