Krisis Virus Corona, WHO Sebut Dunia Kekurangan Oksigen karena Kasus Semakin Banyak

- 25 Juni 2020, 11:04 WIB
Sejumlah pekerja berjalan usai bekerja dengan latar belakang gedung perkantoran di Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (16/4/2020). Pemprov DKI Jakarta akan memberikan saksi berupa mencabut perizinan kepada perusahaan yang tetap beroperasi di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kecuali sebelas sektor yang memang diizinkan.
Sejumlah pekerja berjalan usai bekerja dengan latar belakang gedung perkantoran di Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (16/4/2020). Pemprov DKI Jakarta akan memberikan saksi berupa mencabut perizinan kepada perusahaan yang tetap beroperasi di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kecuali sebelas sektor yang memang diizinkan. /ANTARA/

PR BEKASI - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan beberapa negara mulai menghadapi krisis suplai oksigen.

Menurutnya, hal itu terjadi karena jumlah kasus global virus corona semakin banyak mendekati angka 10 juta dan juga semakin banyak pasien yang memerlukan bantuan oksigen untuk bisa bertahan hidup.

Data yang dihimpun oleh WHO menyebut hingga tanggal 25 Juni sudah ada 9,3 juta kasus dan menewaskan lebih dari 480.000 jiwa.

Baca Juga: Noam Chomsky Sebut Donald Trump Adalah Penjahat Terburuk dalam Sejarah

Covid-19 yang terkonfirmasi dan setiap harinya bisa bertambah lebih dari 100 ribu kasus

Menurut Tedros kebutuhan suplai oksigen dunia saat ini meningkat menjadi sekitar 88.000 silinder besar per hari atau setara 620.000 meter kubik oksigen.

"Banyak negara kini kesulitan mendapatkan konsentrator oksigen... Jumlah permintaan saat ini melebihi suplai yang ada," kata Tedros seperti dikutip dari Reuters oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com Kamis, 25 Juni 2020.

Baca Juga: Ditengah Tekanan Peningkatan Kasus Virus Corona, IHSG dan Rupiah Dibuka Bervariasi

WHO mengaku berupaya mengatasi masalah ini dengan membeli 14.000 konsentrator oksigen dari berbagai produsen yang rencana akan dibagikan ke 120 negara.

Sebanyak 170 ribu konsentrator oksigen tambahan akan menyusul secara bertahap dalam jangka waktu enam bulan ke depan.

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x