Krisis Virus Corona, WHO Sebut Dunia Kekurangan Oksigen karena Kasus Semakin Banyak

- 25 Juni 2020, 11:04 WIB
Sejumlah pekerja berjalan usai bekerja dengan latar belakang gedung perkantoran di Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (16/4/2020). Pemprov DKI Jakarta akan memberikan saksi berupa mencabut perizinan kepada perusahaan yang tetap beroperasi di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kecuali sebelas sektor yang memang diizinkan.
Sejumlah pekerja berjalan usai bekerja dengan latar belakang gedung perkantoran di Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (16/4/2020). Pemprov DKI Jakarta akan memberikan saksi berupa mencabut perizinan kepada perusahaan yang tetap beroperasi di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kecuali sebelas sektor yang memang diizinkan. /ANTARA/

Sementara itu, Kepala Program Kedaruratan WHO Dr Mike Ryan mengatakan bahwa pandemi di banyak negara Amerika Latin masih kuat karena kematian di wilayah tersebut melampaui 100.000 orang pada minggu ini.

Baca Juga: 66 Persen Orang Australia Tak Percaya Kemampuan Jokowi Tangani Masalah Global

Menurutnya, banyak negara telah mengalami peningkatan kasus sebanyak 25 hingga 50 persen dalam seminggu terakhir.

“Saya akan mencirikan situasi di Amerika secara umum sebagai masih berkembang, belum mencapai puncaknya, dan kemungkinan akan menghasilkan jumlah kasus yang berkelanjutan dan kematian terus," katanya.

Pemerintah Eropa juga bekerja sama dengan Amerika Serikat pada rencana perbaikan.

Baca Juga: Tingginya Stok Persediaan di AS dan Tekanan Gelombang Kedua Virus Corona, Harga Minyak Dunia Anjlok

Sementara Tedros telah menjanjikan pertanggungjawaban dan tinjauan pasca-pandemi, Ryan mengatakan pada Rabu bahwa badan tersebut mengadakan pembicaraan internal mengenai tindakannya termasuk apa yang telah dipelajari tentang mengendalikan virus.***

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x