PR BEKASI - Otoritas Prancis tengah menyelidiki klaim bahwa mayat yang disumbangkan untuk penelitian (sains) ke Centre for Body Donations at Paris-Descartes University dibiarkan membusuk dan dimakan oleh tikus.
Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari The Guardian Jumat, 10 Juli 2020 surat kabar Prancis, L'Express pertama kali melaporkan tentang kondisi tersebut pada November 2019 mengatakan bahwa selama lebih dari satu dekade, ribuan mayat 'dibiarkan membusuk dalam kondisi yang tidak sehat'.
L'Express menemukan bahwa puluhan mayat disimpan 'telanjang, membusuk, menumpuk di brankar, dengan mata terbuka lebar'.
Baca Juga: Mayat Penumpang Minibus yang Terjun di Kalimalang Bekasi Berhasil Ditemukan
Penemuan mayat-mayat itu digambarkan oleh L'Express sebagai 'kuburan massal'.
Beberapa mayat ditumpuk di atas satu sama lain dan beberapa yang lainnya tengah digerogoti tikus.
Beberapa mayat juga dijual ke perusahaan swasta, termasuk untuk digunakan sebagai tes tabrakan mobil, menurut laporan itu.
Baca Juga: Ridwan Kamil Minta Maaf Soal Ratusan Siswa Secapa AD yang Positif Virus Corona
Selain itu, sejumlah mayat sangat busuk sehingga harus dibakar tanpa dibedah.
Jaksa menyerahkan investigasi kepada hakim yang memiliki kekuasaan lebih luas untuk menyelidiki kasus tersebut.