"Ini adalah berita yang sangat bagus," kata Frederic Douchez, seorang pengacara untuk keluarga yang mengajukan dakwaan, mengatakan tentang penyelidikan kasus ini.
Baca Juga: Sehari Setelah Lamaran, Warganet Dibuat Heran dengan Pernikahan Dinda Hauw dan Reynaldi Mbayang
Sekitar 80 keluhan tentang kasus ini telah dibuat.
Kilas balik ke Bulan November, Universitas Paris-Descrates mengakui bahwa pusat penerima sumbangan mayat itu tidak memenuhi harapan masyarakat terkait pemulasaraan mayat.
"Universitas Paris-Descartes ingin meminta maaf kepada keluarga tentang situasi ini," ujar sebuah pernyataan di situs web universitas yang ditulis dalam bahasa Prancis.
Baca Juga: Wali Kota Seoul Park Won-soon Ditemukan Tewas Usai Dituduh Melecehkan Sekretarisnya
"Universitas ingin mengklarifikasi dan menegaskan kembali komitmen penuhnya untuk martabat donor dan keluarga mereka," sambungnya dalam pernyataan yang dibuat pada November 2019 itu, menurut The Guardian.***