Uni Emirat Arab Sukses Luncurkan Misi Pertama ke Mars

- 20 Juli 2020, 19:05 WIB
Peluncuran roket Uni Emirat Arab ke Mars pada Senin 20 Juli 2020.*/AFP / Giuseppe Cacace
Peluncuran roket Uni Emirat Arab ke Mars pada Senin 20 Juli 2020.*/AFP / Giuseppe Cacace /

PR BEKASI - Uni Emirat Arab (UEA) sukses meluncurkan misi pertamanya ke Mars saat negara itu berupaya mengembangkan kemampuan ilmu dan teknologinya, juga mengurangi ketergantungan pada minyak pada Senin, 20 Juli 2020.

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Aljazeera, Roket Hope meluncur dari Pusat Antariksa Tanegashima Jepang pada Senin pukul 01.58 waktu UAE (Senin, pukul 21.58 GMT).

Misi menempuh perjalanan selama tujuh jam menuju Mars, tempat roket itu akan mengorbit dan mengirimkan data menyangkut atmosfer.

Baca Juga: Di Tengah Lemahnya Permintaaan Energi Dunia, Medco Produksi Gas Perdana dari Jawa Timur

Misi pertama Arab ke planet merah itu pada awalnya direncanakan diluncurkan 14 Juli, namun mengalami penundaan karena cuaca buruk.

Setelah sedikit lebih dari satu jam setelah diluncurkan, roket itu mengeluarkan panel-panel tenaga surya untuk menggerakkan sistem roket dan membentuk komunikasi radio dengan misi di Bumi.

Saat ini, ada delapan misi aktif yang sedang menjelajahi Mars.

Baca Juga: Usai Pembatalan New York Auto Show, Hyperion Rilis Jadwal Peluncuran XP-1 Supercar

Beberapa misi mengitari planet tersebut, sementara sejumlah lainnya telah mendarat di permukaan Mars.

Tiongkok dan Amerika Serikat masing-masing berencana mengirim misi tahun ini.

Misi Mars Emirat menghabiskan biaya 200 juta dolar AS atau setara dengan Rp2,9 triliun, menurut Menteri Ilmu Pengetahuan Tinggi Sarah Amiri.

Baca Juga: Sambut Awal Pekan, IHSG dan Nilai Tukar Rupiah Dibuka Bervariasi

Misi tersebut dibentuk untuk memberikan gambaran lengkap atmosfer Mars untuk pertama kalinya, juga mempelajari perubahan setiap hari dan musiman.

UEA pertama kali mengumumkan misi itu pada 2014 dan meluncurkan Program Antariksa Nasional pada 2017 untuk membangun keahlian warganya.

Penduduk UEA, yang berjumlah 9,4 juta orang dan sebagian besar merupakan warga negara asing, kurang memiliki basis keilmuan dan industri menyangkut perjalanan ruang angkasa.

Baca Juga: Viral, Air Laut di Islandia Mendadak Merah, Ini Penyebabnya

Negara itu memiliki rencana ambisius untuk menyelesaikan misi Mars pada 2117.

Hazza al-Mansouri pada September tahun lalu menjadi orang Emirat pertama yang berada di luar angkasa saat ia terbang ke Stasiun Antariksa Internasional.

Dalam mengembangkan dan membuat Roket Harapan, Pusat Antariksa Mohammed Bin Rashid (MBRSC) milik Emirat dan Dubai bekerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan Amerika Serikat.

Baca Juga: Viral, Perempuan di Tasikmalaya Hamil 1 Jam Langsung Melahirkan

Pusat antariksa MBRSC di Dubai akan mengawasi keberadaan pesawat antariksa itu selama perjalanan sejauh 494 juta kilometer pada kecepatan rata-rata 121.000 kilometer per jam.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x