Jalani Tiga Kali Tes, Presiden Brasil Jair Bolsonaro Masih Positif Virus Corona

- 23 Juli 2020, 11:48 WIB
Presiden Brazil Jair Bolsonaro berbicara dengan wartawan sambil memakai masker pelindung saat ia tiba di Alvorada Palace, di tengah penyebaran penyakit virus korona (Covid-19) di Brasilia, Brazil, Jumat 22 Mei 2020.*
Presiden Brazil Jair Bolsonaro berbicara dengan wartawan sambil memakai masker pelindung saat ia tiba di Alvorada Palace, di tengah penyebaran penyakit virus korona (Covid-19) di Brasilia, Brazil, Jumat 22 Mei 2020.* /ANTARA/Reuters/Adriano Mochado/

PR BEKASI - Presiden Brasil Jair Bolsonaro masih mendapati hasil positif COVID-19 dalam pengujian yang ketiga kalinya sejak ia pertama didiagnosis terinfeksi virus corona pada 7 Juli 2020, demikian menurut konfirmasi dari Kementerian Komunikasi Brasil pada Rabu, 22 Juli 2020.

"Tes yang dilakukan terhadap Presiden kemarin, 21 Juli, menunjukkan hasil positif. Presiden Jair Bolsonaro tengah berada dalam kondisi yang baik, didampingi oleh tim medis kepresidenan," tulis kementerian dalam sebuah pernyataan tertulis, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Reuters pada Kamis, 23 Juli 2020.

Sehari sebelumnya, Jair Bolsonaro menyebut dirinya menantikan hasil tes dan berharap bisa mendapat hasil negatif setelah dua pekan dalam perawatan.

Baca Juga: Gadis Afghanistan Eksekusi Dua Taliban dengan Senjata AK-47, Tak Terima Ayah dan Ibunya Dieksekusi 

"Saya baru saja menjalankan tes. Dan esok pagi hasilnya akan keluar. Jika Tuhan berkenan memberikan hasil negatif, segalanya akan kembali normal," ujar Jair Bolsonaro yang berbicara dalam jarak jauh di hadapan para pendukung di kediaman resminya.

Satu hari usai pertama kali mendapat hasil positif dari pengujian medis deteksi COVID-19, Jair Bolsonaro menyebut dirinya telah merasa lebih baik.

Namun, tes kedua yang dilakukan sepekan setelahnya masih menunjukkan hasil positif.

Sebelumnya, dua menteri dalam pemerintah Brasil mengatakan pada Senin, 20 Juli 2020, mereka positif terinfeksi virus corona, yang memperlihatkan perlunya perjuangan membatasi wabah terburuk kedua di dunia bahkan di kalangan elite politik.

Baca Juga: Tim Forensik Ungkap Sidik Jari di Pisau yang Ditemukan di Jasad Editor Metro TV

Menteri Kewarganegaraan Onyx Lorenzoni dan Menteri Pendidikan yang baru ditunjuk yakni Milton Ribeiro, keduanya mengumumkan diagnosa mereka dan langkah karantina baru di media sosial.

Lorenzoni, sekutu dekat Presiden Jair Bolsonaro, mengaitkan gejala yang relatif ringan dengan obat antimalaria yang digembar-gemborkan presiden di media sosial dan di hadapan publik.

"Saya sudah merasakan efek positif," cuit sang menteri di Twitter soal resep chloroquine bersama dengan azithromycin dan ivermectin sebagai pengobatan melawan virus tersebut.

Bolsonaro yang kini sedang menjalani karantina usai dinyatakan positif COVID-19 juga mengonsumsi hydroxychloroquine, obat terkait.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Video Aksi Penembak Jitu TNI Tembak Jatuh Pesawat Israel 

Keduanya digunakan untuk mengobati malaria dan Bolsonaro menjadi pendukung fanatik pengguna hydroxychloroquine sebagai penawar COVID-19 meski kurangnya bukti kuat bahwa obat itu manjur untuk melawan COVID-19.

"Penting untuk diingat bahwa penggunaan obat 'tanpa label' sudah mapan dalam pengobatan, tentunya selama pasien setuju," cuit Bolsonaro pada Senin, 20 Juli 2020, membela penggunaan hydroxychloroquine untuk pengobatan yang belum terbukti.

Sementara itu, penasihat keamanan nasional Jair Bolsonaro, Augusto Heleno dan Menteri Pertambangan dan Energi Bento Albuquerque juga terinfeksi virus corona.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah