Ledakan di Lebanon Dinilai Janggal, Pengamat: Saya Duga Disabotase, Seperti Kasus Bom Bali

- 5 Agustus 2020, 15:49 WIB
Sejumlah penduduk lokal melihat kerusakan di dekat lokasi ledakan, di pelabuhan Beirut, Lebanon pada Rabu, 5 Agustus 2020.
Sejumlah penduduk lokal melihat kerusakan di dekat lokasi ledakan, di pelabuhan Beirut, Lebanon pada Rabu, 5 Agustus 2020. /Aziz Taher/ANTARA FOTO/Reuters- Aziz Taher/hp.

Berdasarkan catatan yang dimiliki, kata dia, beberapa kali insiden ledakan dengan bahan serupa pun sempat terjadi di negara-negara lainnya. Bahkan jumlah korban tewasnya tercatat lebih banyak yakni lebih dari 500 orang.

"Di Texas City, Amerika Serikat (AS) terjadi pada 16 April 1947, ledakan itu terjadi pada saat pengangkutan 2.300 ton amonium nitrat yang menyebabkan 581 orang tewas dan 3.500 orang luka-luka," kata dia.

Baca Juga: Sedang Bersitegang dengan Israel, Warga Beirut Mendengar Ada Pesawat Melintas Sebelum Ledakan 

Kemudian insiden juga sempat terjadi di Indonesia, yakni dilakukan oleh kelompok teroris pada kasus bom di Bali tahun 2002 yang menewaskan sebanyak 202 orang.

"Pada aksi teror Bom Bali 2002, Amrozi dan kawan-kawan diketahui menggunakan bahan amonium nitrat," kata Stanislaus Riyanta.

Insiden ledakan yang terjadi di Beirut, Lebanon ini, kata dia, perlu mendapatkan perhatian khusus sejumlah negara di seluruh dunia. Terutama bagi negara-negara yang menyimpan bahan amonium nitrat.***

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x