PR BEKASI - Ucapan belasungkawa mengalir dari berbagai negara di dunia untuk Lebanon, setelah ibu kotanya, Beirut, diguncang dua ledakan besar yang menewaskan sedikitnya lebih dari 100 orang dan melukai sekitar 4.000 lainnya pada Rabu, 5 Agustus 2020.
Tawaran bantuan mengalir dari negara-negara yang menjadi sekutu dekat hingga negara yang menjadi musuh Lebanon, salah satunya Israel.
Seperti dilansir Pikiranrakyat-Bekasi.com dari DW, Rabu, 5 Agustus 2020, Perdana Menteri Lebanon, Hassan Diab, menyerukan kepada 'negara-negara sahabat' untuk mendukung negara tersebut, yang juga tengah mengalami krisis ekonomi terburuk dalam beberapa dekade terakhir serta berjuang memerangi pandemi virus Corona (COVID-19).
Baca Juga: Ledakan Besar Beirut 'Guncang' Dunia, Pemimpin Negara Kirim Pesan Duka #PrayforLebanon
Sekjen Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Antonio Guterres, menyampaikan belasungkawa mendalam menyusul ledakan mengerikan di Beirut.
Guterres juga mengatakan bahwa beberapa personel PBB juga mengalami luka-luka akibat ledakan besar yang terjadi pada Selasa, 4 Agustus 2020 waktu setempat.
Israel, yang merupakan musuh Lebanon, secara tidak biasa menawarkan bantuan kemanusiaan. Diketahui bahwa secara teknis, Israel dan Lebanon masih dalam perang.
Hal itu diungkapkan oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Dirinya mengatakan bahwa ia telah menginstruksikan kepala NSC, Ben-Shabbat, untuk berbicara dengan Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah agar Israel dapat membantu Lebanon.
Baca Juga: Sedang Bersitegang dengan Israel, Warga Beirut Mendengar Ada Pesawat Melintas Sebelum Ledakan