Ucapan Belasungkawa #PrayforLebanon dan Bantuan Kemanusiaan Mengalir, dari PBB hingga Negara Musuh

- 5 Agustus 2020, 15:37 WIB
Kondisi setelah ledakan di Beirut, Lebanon, Selasa 4 Agustus 2020.
Kondisi setelah ledakan di Beirut, Lebanon, Selasa 4 Agustus 2020. /Timour Azhari/Al Jazeera/Al Jazeera

Kelompok Syiah Lebanon yang didukung Iran, Hizbullah mengatakan tidak percaya serangan roket Israel dituduh sebagai dalang dari ledakan itu.

Selain itu, militer Israel jug membantah telah terlibat dalam ledakan tersebut.

Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab kemudian mengatakan bahwa ledakan kedua yang lebih besar disebabkan oleh tumpukan besar amonium nitrat - bahan kimia yang mudah menguap dengan banyak kegunaan mulai dari pupuk pertanian hingga pembuatan bom.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo, menyatakan bahwa AS memantau situasi dan siap membantu rakyat Lebanon saat mereka memulihkan diri dari tragedi mengerikan ini. Sedangkan Presiden Donald Trump dalam komentarnya sempat menyebut ledakan di Beirut terindikasi sebagai 'serangan'.

Baca Juga: Dua Ledakan Besar Guncang Beirut: Lebih dari 70 Orang Tewas, Satu WNI Terluka 

Di kawasan Timur Tengah, negara-negara seperti Qatar dan Kuwait berjanji akan mengirimkan bantuan kemanuasiaan. Qatar menjanjikan untuk mengirimkan dukungan medis ke rumah-rumah sakit di Lebanon, sedangkan Kuwait berjanji mengirimkan bantuan medis darurat.

Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani, mendoakan kesembuhan cepat bagi para korban luka. Sementara Wakil Presiden Uni Emirat Arab yang juga Emir Dubai, Sheikh Mohammed bin Rashid Al-Maktoum, menyampaikan belasungkawa bagi rakyat tercinta di Lebanon.

Mesir juga menyampaikan 'kekhawatiran mendalam' atas kehancuran yang terjadi akibat ledakan dahsyat di Beirut.***

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: DW


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x