Dilaporkan juga bahwa banyak korban yang masih terjebak di bawah puing-puing bangunan ketika petugas penyelamat berusaha menjangkau mereka.
Pihak berwenang Lebanon mengatakan kebakaran di sebuah gudang yang berisi bahan peledak di pelabuhan Port of Beirut menyebabkan ledakan besar, yang juga meratakan bangunan tiga lantai serta terdengar di seluruh kota dan pinggirannya.
Ledakan itu terjadi pada saat yang sensitif, hanya beberapa hari sebelum Pengadilan Khusus PBB untuk Lebanon dijadwalkan mengumumkan putusannya dalam kasus pembunuhan mantan Perdana Menteri Lebanon Rafik Hariri, yang tewas dalam ledakan besar di Beirut pada 2005.
Negara ini juga bergulat dengan krisis ekonomi terburuk dalam beberapa dekade dan seperti banyak dunia, sedang menghadapi pandemi virus corona.
Baca Juga: Korban Tewas di Lebanon Jadi 100, Presiden: Kelalaian Penyimpanan Ribuan Ton Amonium Nitrat
Sumber yang dekat dengan Hizbullah membantah tuduhan bahwa ledakan besar-besaran di Beirut adalah serangan oleh Israel terhadap gudang senjata mereka.
Para pejabat Israel, yang berbicara kepada media lokal dengan syarat anonim, membantah keterlibatan Israel dalam tragedi itu, mengatakan ledakan itu bisa saja kecelakaan.***