Izinkan Aksi Pembakaran Alquran, Swedia Bikin Sakit Hati Umat Muslim Seluruh Dunia

- 1 Juli 2023, 12:49 WIB
Aksi pembakaran Alquran yang dilakukan Salwan Momika saat Hari Raya Idul Adha telah memicu kecaman keras terhadap Pemerintah Swedia dari umat Muslim di seluruh dunia.
Aksi pembakaran Alquran yang dilakukan Salwan Momika saat Hari Raya Idul Adha telah memicu kecaman keras terhadap Pemerintah Swedia dari umat Muslim di seluruh dunia. /Tangkapan layar YouTube Islam Channel

PATRIOT BEKASI – Pembakaran kitab suci Alquran di Swedia beberapa hari lalu telah memicu gelombang kemarahan dari seluruh umat Muslim di seluruh dunia.

Hal tersebut memicu banyak negara mayoritas Muslim yang memberikan kecaman luas terhadap Pemerintah Swedia yang seakan membiarkan aksi pembakaran Alquran tersebut.

Sebelumnya, pada Rabu, 28 Juni 2023 lalu terjadi pembakaran di depan sebuah masjid di Stockholm, Swedia.

Pembakaran Alquran itu dilakukan oleh seorang imigran Irak bernama Salwan Momika sebagai bentuk provokasi kepada umat Muslim yang sedang melaksanakan salat Idul Adha.

Baca Juga: Daftar 7 Stadion Calon Penyelenggara Piala DUnia U17 2023, JIS Salah Satunya 

Tak hanya membakar Alquran, pria tersebut juga merobek-robek kitab suci umat Islam tersebut yang membuat umat Muslim di seluruh dunia sakit hati.

Pasalnya, aksi tidak terpuji tersebut dilakukan bertepatan saat Hari Raya Idul Adha serta pelaksanaan ibadah haji.

Pihak kepolisian Stockholm sendiri sebelumnya telah mengizinkan Salwan melakukan aksi unjuk rasa, namun mereka melarang untuk membakar benda apapun.

Pemerintah Irak diketahui telah mengutuk keras tindakan pembakaran Alquran tersebut dan menyebutnya sebagai kegiatan “ekstrimis dan terganggu”.

Baca Juga: Kapan Manga One Shot Minato Rilis? Ini Jadwal Tayang Naruto Gaiden: Uzu no Naka no Tsumujikaze

“Tindakan ini menunjukkan semangat kebencian dan agresif yang bertentangan dengan prinsip kebebasan berekspresi,” katanya, dikutip PatriotBekasi-pikiranrakyat.com dari New York Times pada Sabtu, 1 Juli 2023.

Tak hanya itu, Pemerintah Irak juga menyebut aksi pembakaran Al Quran tersebut sebagai tindakan yang mempromosikan kekerasan dan kebencian.

“Tindakan tidak bertanggung jawab ini bertentangan langsung dengan nilai-nilai penghormatan terhadap keragaman dan kepercayaan orang lain,” tambah mereka.

Sementara itu, Mesir menyebut pembakaran Al Quran sebagai tindakan tercela yang tidak dapat dimaafkan.

Kemudian Arab Saudi mengatakan bahwa aksi yang terjadi di Swedia tersebut merupakan tindakan kebencian dan berulang-ulang seperti yang tidak dapat diterima dengan pembenaran apapun.

Menteri luar negeri Malaysia mengatakan penodaan kitab suci saat umat Islam merayakan hari raya Idul Adha yang begitu penting adalah telah menyinggung umat Muslim di seluruh dunia.

Kecaman keras juga datang dari Pemerintah Indonesia yang disampaikan lewat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu)

Kebebasan berekspresi harus pula menghormati nilai dan kepercayaan agama lain,” kata Pemerintah Indonesia lewat akun Twitter @Kemlu_RI.

Baca Juga: Korea Utara Buat Kebijakan Nyeleneh Larang Penggunaan Bahasa Gaul Korea Selatan, Hukumannya Gak Main-Main

Indonesia bersama negara anggota OKI (Organisasi Kerja sama Islam) di Swedia telah sampaikan protes atas kejadian ini,” tambah mereka.

Diketahui, aksi pembakaran Alquran telah beberapa kali terjadi di Swedia dan dianggap sebagai kebebasan berekspresi serta tindakan legal.

Hal tersebut berbanding terbalik dengan tindakan membakar bendera LGBT serta Zionis Israel yang dianggap sebagai bentuk pelanggaran terhadap HAM.

Belum ada pernyataan resmi terbaru dari Pemerintah Swedia terkait Aksi pembakaran Alquran tersebut.***

Editor: M Hafni Ali

Sumber: New York Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah