Kemudian, datang orang tua ke sekolah dan memberikan teguran kepada si guru dengan keras sembari menyebutnya tidak berhak menjadi guru.
Kantor Pendidikan Metropolitan Seoul beserta Kementerian Pendidikan pun diminta Persatuan Guru Seoul agar menyelidiki kasus ini dengan tepat.
Di sisi lain, menanggapi isu yang menyebut adanya penyalahgunaan kekuasaan orang tua di sekolah, pihak Seoi pun menyampaikan pernyataan agar rumor tanpa konfirmasi yang tersebar dihentikan.
Pasalnya, agar tidak membahayakan siswa muda di sekolah mereka dan juga mencemarkan nama baik mendiang guru tersebut.
Akan tetapi, pernyataan dari SD Seoi justru memicu kemarahan publik lantaran terus tersebarnya berbagai rumor yang menyebut tindakan bunuh diri guru mereka ditutupi oleh kekuatan kuat di belakang layar.
Lebih lanjut, berbagai bunga dan pesan pun tampak di luar gerbang sekolah dari anggota komunitas Sekolah Dasar Seoi yang berkabung.
Akan tetapi, ada juga beberapa anggota asosiasi orang tua yang meminta agar bunga serta pesannya disingkirkan karena mungkin menimbulkan trauma bagi anak-anak ketika pergi ke sekolah.
Posisi beberapa orang tua ini semakin memperburuk rumor dan spekulasi yang beredar bahwa guru tersebut memutuskan bunuh diri karena pergumulan terkait dengan profesionalnya.***