Lebih dari 100 Orang Tewas dalam Acara Pernikahan di Irak, Ini Cerita Kronologi dari sang Pengantin

- 1 Oktober 2023, 12:27 WIB
Pasangan muda di Irak yang acara pernikahan mereka mengalami kebakaran.
Pasangan muda di Irak yang acara pernikahan mereka mengalami kebakaran. /Sky News/

PATRIOT BEKASI - Pasangan muda yang baru menikah, Revan (27 tahun) dan Haneen (18 tahun) tampil dalam wawancara mengungkapkan insiden kebakaran dalam pernikahan mereka di Irak yang menewaskan lebih dari 100 orang.

Acara pernikahan mereka diadakan pada Selasa malam, 26 September 2023, dan diketahui dihadiri oleh sekitar 900 tamu. Sementara api awal kebakaran menyala sekitar jam 22.45 waktu setempat.

Meskipun laporan awal menyatakan bahwa kembang api yang dinyalakan saat pasangan itu menari adalah penyebab kebakaran tersebut, Revan yakin api tersebut entah bagaimana bermula dari langit-langit.

Baca Juga: Aksi Gila Pendeta di Afrika, Masuk Kandang Singa untuk Cuci Otak Pengikutnya

"Mungkin karena korsleting, saya tidak tahu. Tapi apinya berasal dari langit-langit. Panasnya terasa.. Saat saya mendengar bunyi berderak, saya melihat ke langit-langit," ujarnya, mengungkapkan juga kalau istrinya 'tak bisa bicara' usai insiden kebakaran di pernikahan mereka lantaran banyak kerabatnya yang meninggal dunia.

"Kemudian langit-langit yang seluruhnya terbuat dari nilon mulai meleleh. Hanya butuh beberapa detik," sambung dia.

Dalam rekaman video yang viral di media sosial, menunjukkan Revan dan Haneen yang menari saat potongan material dalam kondisi terbakar jatuh dari atap.

Saat menari, katanya, terjadi pemadaman listrik, dan ketika listrik kembali menyala, dia melihat api di langit-langit. Saat itulah orang-orang mulai “berteriak” dan “lari”.

Baca Juga: Geger Lisa BLACKPINK Tampil di Klub Kabaret di Prancis, Ini Sejarah Singkat Crazy Horse

Dia menceritakan bahwa saat itu dirinya membantu sang istri yang tak bisa berjalan lantaran gaun pengantinnya.

"Saya menarik istri saya dan mulai menyeretnya. Saya terus menyeretnya dan mencoba mengeluarkannya dari pintu dapur. Saat orang-orang melarikan diri, orang-orang menginjak-injaknya. Kakinya terluka," tutur dia.

Revan mengatakan hanya ada satu alat pemadam kebakaran yang ternyata itu pun sudah tidak berfungsi.

Dia pun menjelaskan bagaimana kronologi peristiwa itu, saat dia dan Haneen mulai menari dua kembang api kecil dinyalakan, lalu diikuti empat kembang api lagi beberapa menit kemudian.

Sebelum acara, ayahnya sudah bertanya soal risiko kembang api dinyalakan dalam pernikahan anaknya, misalnya jika percikan api mendarat di gaun pengantin wanita atau adanya kebakaran.

Namun, pemilik aula tempat pernikahan diadakan menyebut kembang api tersebut menggunakan listrik, dan apinya bahkan dapat dipegang sehingga tidak akan terbakar.

Akan tetapi, kini pasangan muda itu hanya bisa berduka, lantaran kerabat, teman-teman, dan orang-orang yang mereka cintai telah menjadi korban tewas dalam kebakaran itu

"Dua hari yang lalu kami menguburkan pamannya (Haneen) dan kedua putrinya. Kemarin kami menguburkan pamannya yang lain. Hari ini kami menguburkan putrinya dan kami menguburkan ibunya. Ayahnya Kondisinya kritis. Kita belum tahu kondisinya seperti apa,” kata Revan.

"Bibiku meninggal. Adikku mengalami luka bakar. Suaminya mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya. Pamanku kehilangan 7 anggota. Begitu banyak orang. Dan setiap hari kami mendengar lebih banyak berita," tambah dia.

Revan pun bertanya-tanya mengapa insiden nahas ini terjadi saat malam pernikahan mereka, dan apa yang sebenarnya mereka lakukan.

Dia pun menyatakan kalau saat ini mereka tak dapat tinggal lama-lama di kota kelahiran mereka.

Lebih lanjut, pejabat pertahanan sipil dan media pemerintah menyebut bahan bangunan yang sangat mudah terbakar menjadi faktor potensi yang menyebabkan runtuhnya bangunan tersebut dengan cepat.***

 

Editor: M Hafni Ali

Sumber: Sky News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah