Tybring-Gjedde adalah salah satu dari dua anggota parlemen Norwegia yang telah menominasikan Trump untuk penghargaan Nobel Perdamaian pada 2018 atas upayanya untuk membawa rekonsiliasi antara Korea Utara dan Selatan.
Politisi mana pun yang bertugas di badan legislatif nasional dapat mencalonkan seseorang untuk penghargaan Nobel Perdamaian.
Baca Juga: Menerima SMS dari BPJAMSOSTEK? Segera Lakukan 2 Langkah Ini Agar BLT Subsidi Gaji Rp600.00 Anda Cair
Mantan Presiden AS, Barack Obama dianugerahi penghargaan tersebut pada tahun 2009 hanya beberapa bulan setelah masa jabatan pertamanya, sebuah langkah yang menurut banyak orang terlalu dini.
Komite Norwegia mengatakan pihaknya menghormati Obama atas komitmennya untuk menegakan perdamaian dan keamanan dia dunia tanpa menggunakan senjata nuklir.
Tahun lalu, Trump meramalkan dirinya akan memenangkan Hadiah Nobel untuk banyak hal jika mereka memberikannya secara adil, padahal tidak.
Baca Juga: Matangkan Persiapan, Bhayangkara FC Jadi Lawan Berikutnya di Laga Uji Coba Persib Bandung
Komite Nobel Norwegia tidak secara terbuka mengomentari calon. Di bawah aturannya, informasi tersebut harus dirahasiakan selama 50 tahun.
"Sekarang diharapkan Komite Nobel dapat mempertimbangkan apa yang telah dicapai Trump secara internasional dan tidak tersandung prasangka buruk apapun terhadap Presiden AS," kata Tybring-Gjedde dalam sebuah unggahan Facebook .
Namun, dia mengatakan tidak setuju dengan semua kebijakan Trump.