PATRIOT BEKASI - Perang yang masih berlanjut di Gaza, Palestina, sangat berdampak pada para ibu hamil di sana. Terlebih setelah Israel menghentikan pasokan listrik, membuat rumah sakit kesulitan dan nasib nahas pun menimpa para wanita yang hendak melahirkan.
Pasalnya, dilaporkan bahwa ribuan wanita hamil di Gaza mempertaruhkan mereka demi melahirkan anak yang telah lama dinantikan. Mereka menjalani operasi caesar tanpa sterilisasi atau anestesi.
Tidak hanya ibu hamil yang melahirkan, operasi darurat lain juga dilakukan dalam kondisi sama. Bahkan obat penghilang rasa sakit pun tidak ada, Israel yang mengepung rumah sakit membuat pasokan medis sulit didapatkan.
Hal tersebut disampaikan oleh pihak organisasi non-pemerintah internasional (LSM) ActionAid dalam pernyataan mereka pada hari Selasa, 14 November 2023.
Mereka juga menyebut para dokter di satu-satunya rumah sakit di Gaza bagian utara yang masih beroperasi telah melaksanakan 16 operasi caesar selama akhir pekan.
Dikatakan pula bahwa per harinya lahir antara 18 sampai 20 bayi, meskipun dalam keadaan kekurangan pasokan medis penting seperti obat bius.
Pada awal bulan ini, dilaporkan oleh pihak badan kesehatan seksual dan reproduksi PBB UNFPA ada sekitar 50.000 perempuan hamil di Gaza.
Mereka menyatakan pada bulan mendatang diperkirakan akan lahir sekitar 5,500 bayi dengan total per hari ada 160 kelahiran.