Ungkap Klaim Mengejutkan, Ahli Virus Ini Sebut Covid-19 Sengaja Dibuat oleh Partai Komunis Tiongkok

- 18 September 2020, 18:29 WIB
Li-Meng Yan saat melakukan wawancara di  Tucker Carlson Tonight/ Fox News
Li-Meng Yan saat melakukan wawancara di Tucker Carlson Tonight/ Fox News /

 

PR BEKASI – Seorang ahli virus (virolog) asal Tiongkok, Li-Meng Yan mengklaim bahwa virus Covid-19 diciptakan oleh pemerintah Tiongkok yang didukung oleh Partai Komunis Tiongkok.

Klaim tersebut ia utarakan pada acara "Tucker Carlson Tonight" yang dilakukan pada 15 September 2020 lalu.

Li-Meng Yang menyataka bahwa virus tersebut diciptakan dan disebarluaskan secara sengaja oleh pemerintah Tiongkok kepada pembawa acara, Tucker Carlson.

Baca Juga: Niat Hati Cari Perlindungan di Rumah Kakeknya, Gadis Ini Malah Dibunuh Berkali-kali

Sebelumnya, Carlson secara khusus bertanya kepada Dr. Li-Meng Yan apakah dia yakin Partai Komunis Tiongkok yang menciptakan virus dengan sengaja.

"Ya, tentu saja, itu sengaja," jawabnya pada Fox News yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Jumat, 18 September 2020.

Li-Meng Yan mengklaim bahwa ia juga memiliki banyak bukti yang menyatakan bahwa virus Covid-19 diciptakan dari laboratorium, bukan tercipta secara alami.

Baca Juga: Usai Blak-blakan Kritik Pertamina dan Kementerian BUMN, Erick Thohir Ajak Ahok Bertemu Langsung

Riset ilmiahnya bersama tiga dokter lain berjudul: “Unusual Features of the SARS-CoV-2 Genome Suggesting Sophisticated Laboratory Modification Rather Than Natural Evolution and Delineation of Its Probable Synthetic Route”.

Melalui risetnya, ia meyakini bahwa virus Covid-19 bisa dibuat dengan mudah dalam laboratorium yang hanya memerlukan jangka waktu enam bulan.

Ia juga menyatakan Covid-19 menunjukkan karakteristik biologis yang tidak sesuai dengan virus zoonosis yang terjadi secara alami.

Baca Juga: Sukses Lelang Celana Dalam Bekas Seharga Rp50 Juta, Kini DJ Dinar Candy Juga Lelang BH Miliknya

“Teori alternatif bahwa virus mungkin berasal dari laboratorium penelitian. SARS-CoV-2 menunjukkan karakteristik biologis yang tidak sesuai dengan virus zoonosis yang terjadi secara alami. " ujarnya.

Li-Meng Yan adalah seorang peneliti di divisi sains laboratorium kesehatan masyarakat Universitas Hong Kong, pusat penelitian penyakit menular WHO.

Li-Meng Yan mengklaim bahwa temuan ilmiahnya dan timnya mengalami tekanan dari pemerintah Tiongkok dan Partai Komunis Tiongkok. Ia bahkan mengklaim bahwa ia kini adalah orang yang pemerintah Tiongkok ingin hilangkan.

Baca Juga: Tanggapi Kunjungan AS ke Taiwan, Tiongkok Gelar Latihan Militer di Dekat Selat Taiwan

“Pemerintah China ingin saya hilang,” katanya kepada Carlson.

Setelah takut akan keselamatannya, dia melarikan diri dari Tiongkok dengan penerbangan menuju Los Angeles pada akhir April.

Akan tetapi, klaim Li-Meng yan berbanding terbalik dengan pendapat Dr. Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular dan penasihat virus korona Gedung Putih.

Baca Juga: Kerap Terjadi Serangan dari KKB, Sukamta: Mayoritas Masyarakat Papua Tetap Berjiwa NKRI

"Jika Anda melihat evolusi virus pada kelelawar... (virus) ini tidak mungkin (dibuat) secara artifisial atau sengaja dimanipulasi... cara mutasi telah berevolusi secara alami. " katanya pada bulan Mei lalu kepada National Geographic yang dikutip Fox News.

Sementara itu, Universitas Hong Kong memberikan respon bahwa klaim Li-Meng Yan tersebut tidaklah benar.

"isi laporan berita tersebut tidak sesuai dengan fakta-fakta kunci yang kami pahami," katanya.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Fox News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x