Utusan Riyad Mansour di PBB Ungkap Kelaparan Hebat Landa Warga Gaza Palestina Pasca Blokade Israel

- 5 Maret 2024, 11:30 WIB
Ilustrasi kelaparan: kasus kelaparan di Gaza, Palestina, dilaporkan meningkat usai blokade Israel.
Ilustrasi kelaparan: kasus kelaparan di Gaza, Palestina, dilaporkan meningkat usai blokade Israel. /Pixabay/

PATRIOT BEKASI - Serangan militer Israel di Jalur Gaza diklaim sepihak sebagai balasan atas serangan oleh Hamas mulai dari 7 Oktober 2023 hingga 4 Maret 2024 terhitung menewaskan warga sipil.

Dampaknya setidaknya 30.534 warga Palestina terbunuh dan 71.920 lainnya terluka, dengan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang menjadi masalah utama.

Tepat hari Senin 4 Maret 202, Riyad Mansour yang merupakan utusan Palestina di PBB, menyoroti kekejaman Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza.

Baca Juga: Ternyata Jomblo Juga Ada Pajaknya? Aturan Pajak Aneh yang Pernah Ada di Dunia

Dia menyatakan bahwa "Israel telah membuat rakyat kami kelaparan."
Mansour menyoroti bahwa Israel bertanggung jawab atas kematian 2,3 juta orang Palestina melalui berbagai cara kejam termasuk pengeboman tanpa pandang bulu, eksekusi, penyakit, dehidrasi, dan kelaparan, dalam konteks veto AS terhadap resolusi DK PBB mengenai krisis Gaza pada 20 Februari.

Kelaparan bukanlah hasil yang tidak terduga dari perang, melainkan merupakan strategi perang yang digunakan oleh Israel dan Ia juga mengkritik Dewan Keamanan PBB.

Berulang kali penduduk sipil untuk meminta gencatan senjata untuk mengakhiri kekejaman di Gaza.

Mansour menyarankan negara-negara PBB untuk menyerukan gencatan senjata dan menekan pemimpin Israel secara terbuka mengakui kejahatan yang mereka lakukan.

Kekejaman ini hanya dapat dihentikan dengan mengakhiri kekebalan Israel dan memasuki era baru pertanggungjawaban dan sanksi.

Israel juga dikritik karena memberlakukan blokade yang memisahkan Gaza dari bantuan internasional.

Mereka melakukan pelanggaran berat dengan melakukan genosida menurut Mahkamah Internasional.

Keputusan sementara PBB pada Januari memerintahkan Israel untuk menghentikan tindakan genosida dan memastikan bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.

Dalam konteks yang lebih luas, situasi di Gaza menimbulkan kekhawatiran internasional terkait kondisi hidup rakyat Palestina yang terus mendapat pengaruh negatif dari konflik.

Korban tewas agresi Israel di Jalur Gaza capai 30.534 orang, menjadikan situasi ini menjadi fokus perhatian internasional.

Kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok menjadi masalah utama yang dihadapi oleh rakyat Gaza, dengan 85 persen penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

UNRWA mencatat bahwa anak-anak di Gaza sedang meninggal secara perlahan dengan kondisi yang semakin memburuk.

Mahkamah Internasional menyerukan Israel untuk menghentikan tindakan genosida dan memastikan bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.

Warga Internasional bereaksi keras terhadap situasi Palestina yang dilanda kelaparan dan menuntut untuk aksi yang konkret untuk mendukung keadilan dan kesejahteraan rakyat Palestina.***

Editor: M Hafni Ali


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x