Diyakini Mengandung Antibodi untuk Lawan Covid-19, Ribuan Wanita di Seluruh Dunia Siap Donorkan ASI

- 28 September 2020, 13:44 WIB
Ibu menyusui sudah mampu memproduksi antibodi yang manjur melawan flu dan penyakit menular lainnya, yang kemudian diteruskan ke bayi. /theempoweredmama
Ibu menyusui sudah mampu memproduksi antibodi yang manjur melawan flu dan penyakit menular lainnya, yang kemudian diteruskan ke bayi. /theempoweredmama /

 

PR BEKASI - Lebih dari 1.000 wanita di seluruh dunia telah mendaftar untuk menyumbangkan air susunya (ASI) dalam penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara ASI dan pengobatan virus Covid-19.

Saat ini para ilmuwan di seluruh dunia bekerja keras untuk mencari obat yang mampu membunuh dan menghentikan penularan Covid-19.

Para ahli sedang meneliti apakah ASI dapat menjadi obat manjur untuk mengobati Covid-19 yang mematikan atau tidak.

Baca Juga: Ingin Tingkatkan Pelayanan, Pemkab Bekasi Akan Akuisisi 30.000 Pelanggan Air yang Dikelola Swasta

Mengutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Times of India, Senin, 28 September 2020, sampai sekarang ASI belum pernah diteliti atau dikaji dalam upaya penyembuhan berbagai virus seperti SARS atau virus MERSA.

ASI dengan berbagai manfaatnya, disebut sebagai salah satu asupan paling bergizi untuk bayi.

ASI mengandung beberapa antibodi, yang membantu bayi yang sedang tumbuh melawan virus, kuman penyebab penyakit dan juga mengurangi risiko infeksi lain, termasuk alergi.

Baca Juga: Ada Hikmah di Tengah Pandemi Covid-19, Bisnis Perakitan Ambulance di Bekasi Ini Kebanjiran Pesanan

ASI juga mengandung kolostrum, yang kaya terhadap protein yang menjadi zat pembantu untuk tumbuh kembang bayi.

Ditambah, ASI merupakan makanan steril atau alami dan bebas dari bahaya apa pun.

Karena itu, tidak dapat disangkal bahwa ASI adalah pilihan yang baik dalam riset.

Baca Juga: Dinilai Lebih Efektif, Joko Widodo Minta Kepala Daerah untuk Lakukan 'Mini Lockdown' secara Berulang

Para ilmuwan sekarang mencoba mempelajari efek yang sama, mengingat antibodi dalam ASI dapat “melindungi” secara optimal terhadap penyakit karena hanya berasal langsung dari darah.

Faktanya, ASI memang memberikan perlindungan. Selanjutnya, ASI juga dapat meningkatkan kekebalan jangka pendek dalam tubuh manusia.

Ibu menyusui sudah mampu memproduksi antibodi yang manjur melawan flu dan penyakit menular lainnya, yang kemudian diteruskan ke bayi.

Baca Juga: Jakarta Terus Alami Banjir, Ketua DPRD Jakarta Salahkan Anies Baswedan: Jangan Pas Banjir Baru Kerja

Untuk hal yang sama, sampel ASI yang diuji coba tengah diperiksa untuk mencegah penularan Covid-19, daya tahan tubuh serta antibodi yang ada dalam ASI tersebut.

Ketua tim peneliti Rebecca Powell, yang berada di Kota New York, Amerika Serikat, yang mana wilayahnya menjadi pusat penyebaran penyakit Covid-19, percaya bahwa menyusui mungkin dapat menyelamatkan banyak anak dari penyakit Covid-19 sejauh ini.

Wanita menyusui mungkin telah mengembangkan antibodi sebagai respon terhadap virus Covid-19, yang sekarang diteruskan ke ASI terhadap anak-anak mereka.

Baca Juga: Usai Memamerkan Tubuhnya dalam Kontes Kecantikan, Wanita Ini Kesulitan untuk Menjadi Dokter Kembali

Selain itu, tambahan ASI yang kaya nutrisi juga dapat membantu melawan beberapa efek samping lain yang terkait dengan gejala Covid-19.

Hingga sekarang, belum ada bukti yang menunjukkan bahwa Covid-19 dapat ditularkan dari ibu ke bayinya melalui ASI.

Untuk mencegah penyebaran virus Covid-19, seseorang disarankan untuk melakukan tindakan sanitasi sekaligus menghindari kontak dengan orang sakit dan membatasi kontak dekat dengan bayi bila Anda terserang Covid-19.

Baca Juga: Minta Rencana Detail Vaksinasi Covid-19 Siap dalam Dua Pekan, Jokowi: Saat Ada, Tinggal Pelaksanaan

Seorang peneliti dalam kajian riset imunologinya percaya bahwa ASI mampu berperan sebagai obat Covid-19. Ia pun berharap ASI dapat mencegah pandemi Covid-19 di masa depan.

Untuk diketahui, di seluruh dunia beberapa fasilitas medis juga telah melakukan tes antibodi untuk melihat apakah seseorang lebih rentan terhadap infeksi Covid-19 dan kemampuannya untuk melawan penyakit.

Metode terapi plasma penyembuhan juga digunakan untuk mentransfer plasma dari orang yang sehat dan sembuh ke orang yang sakit untuk melawan virus Covid-19.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Times of India


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x