Setelah menampar, sang ibu diamankan oleh seorang guru, sementara anaknya dilaporkan masih berdiri di tempatnya dengan tenang selama tiga menit sebelum akhirnya dia memutuskan untuk melompat.
Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari China Press, Selasa, 29 September 2020, sang anak langsung dilarikan ke rumah sakit, namun sayangnya nyawa anak tersebut tak tertolong dan dinyatakan meninggal pada jam 9 malam waktu setempat.
Beberapa netizen mengkritik bocah itu karena terlalu lemah mental, namun banyak juga yang mendukungnya.
Mereka mengatakan bahwa orang tua juga harus mempertimbangkan kesejahteraan emosional dan psikologis anak-anak mereka.
Baca Juga: Tengah Asyik Berdua dengan Pekerja Seks, Pria Ini Tiba-tiba Tewas di Tempat Lokalisasi
Tak jarang ketika memarahi anak di depan umum, para orang tua seringkali melontarkan kata-kata kasar, sambil menunjuk atau melakukan kekerasan fisik seperti mencubit atau menjewernya.
Cara ini biasanya dilakukan agar anak segera diam dan tidak melakukan perbuatan yang dianggap orang tua menjengkelkan.
Untuk diketahui, memarahi anak terutama di depan umum dapat berakibat buruk terhadap perkembangan mental dan kejiwaan sang anak.
Dampak buruk yang diterimanya saat kecil biasanya akan terbawa hingga dewasa kelak. Ketahui dampak buruk yang bisa ditimbulkan pada psikologis anak ketika Anda memarahinya di depan umum.
Editor: M Bayu Pratama
Sumber: China Press