Media setempat telah mengidentifikasi sejumlah tempat yang memperjualbelikan plasma darah sebagai antibodi Covid-19, termasuk satu tempat yang berada di sekitar Universitas Brigham Young Idaho.
Tempat tersebut kabarnya membayar plasma darah seharga $100 (setara dengan Rp1.5 juta) per kunjungan.
Bayaran itu sebagai ucapan terima kasih khusus kepada pendonor karena menyelamatkan nyawa selama pandemi
Sementara di lokasi lain dilaporkan ada yang membayar pendonor plasma darah sebesar $200 (setara dengan Rp3 juta) untuk setiap dua kunjungan pertama.
Baca Juga: Dulu Indonesia Tidak Punya Neraca Keuangan, Sri Mulyani: Kita Kehilangan Banyak Aset-aset Strategis
Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), plasma darah dari orang yang sembuh dari Covid-19 mungkin efektif tapi memiliki risiko.
"Mungkin efektif dalam mengobati Covid-19 dan manfaat yang diketahui saat ini lebih besar daripada risiko yang ditimbulkan,” kata FDA.
Hingga Selasa 20 Oktober 2020 lalu, Universitas Brigham Young Idaho telah mengonfirmasi 119 kasus mahasiswa positif Covid-19. Kemudian ditemukan 20 kasus karyawan positif Covid-19.***
Editor: M Bayu Pratama
Sumber: Oddity Central