Komentari Tulisan Mahathir Mohamad Soal Prancis, Scott Morrison: Tidak Masuk Akal dan Menjijikkan

- 31 Oktober 2020, 09:28 WIB
Kolase Dr Mahathir Mohamad dan PM Australia Scott Morrison.
Kolase Dr Mahathir Mohamad dan PM Australia Scott Morrison. /Instagram/@chedetofficial/@scottmorrisonmp

PR BEKASI - Perdana Menteri (PM) Australia, Scott Morrison menyebut bahwa pernyataan yang dilontarkan mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad soal penyerangan yang terjadi di Prancis, menjijikkan dan tidak masuk akal.

Hal itu terkait salah satu pernyataan Mahathir yang menyebut bahwa Muslim memiliki hak untuk melakukan pembantaian terhadap Prancis.

Seperti diketahui, Prancis tengah bergejolak karena majalah kontroversial Charlie Hebdo dan menyusul insiden serangan pada gereja hari Kamis, 29 Oktober lalu, yang menewaskan tiga orang.

Baca Juga: Aktivitas Gunung Merapi Alami Peningkatan yang Mengkhawatirkan, Radius 3 Kilometer Harap Dikosongkan

Menanggapi situasi yang terjadi di Prancis, Mahathir Mohamad dalam tulisannya sempat mengatakan bahwa Muslim berhak untuk marah dan membunuh jutaan orang Prancis terkait pembantaian masa lalu.

“Tapi pada umumnya, umat Islam belum menerapkan hukum 'mata ganti mata'. Muslim tidak. Orang Prancis seharusnya tidak melakukannya," kata Mahathir Mohamad. 

"Karena Anda telah menyalahkan semua Muslim dan agama Muslim atas apa yang dilakukan oleh satu orang yang marah, Muslim memiliki hak untuk menghukum Prancis," kata Mahathir Mohamad. 

Baca Juga: Sempat Dikabarkan Hilang Usai Bermain, Jenazah Bocah Ini Ditemukan di Saluran Air Sawah Besar

Mengomentari hal itu, Scott Morrison pada Jumat pagi waktu setempat menanggapi tulisan Mahathir Mohamae dalam sebuah radio di Sydney 2GB. 

"Tidak masuk akal dan menjijikkan," kata Scott Morrison menilai ungkapan Mahathir seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari The Guardian, Sabtu, 31 Oktober 2020.

Menurutnya, serangan di Prancis sebagai tindakan pengecut dan harus dikutuk sekuat-kuatnya.

Baca Juga: Pompeo Sampaikan Pidato di Depan GP Ansor, Rocky Gerung: Mereka Dipakai Amerika Untuk Tegur Istana

"Satu-satunya hal yang harus dikatakan hari ini adalah sepenuhnya mengutuk serangan itu," kata Scott Morrison.

Sementara itu, Mahathir Mohamad dikabarkan mengeluhkan unggahannya terhapus dari Facebook maupun Twitter. Menurutnya telah terjadi kekeliruan atau salah tafsir dalam tulisannya.

"Saya benar-benar muak dengan tafsiran yang salah dalam menggambarkan dan mengambil keluar dari konteks apa yang saya tulis di blog saya kemarin," kata Mahathir Mohamad.

Baca Juga: Jajan Murah dan Hemat Hanya Rp1 ala ShopeePay, Simak Caranya di Sini

"Karena perputaran dan keluar dari konteks oleh orang-orang yang mengambil postingan (unggahan) saya, laporan dibuat terhadap saya dan saya dituduh mempromosikan kekerasan dan lain-lain di Facebook dan Twitter," katanya lagi.

Mahathir Mohamad menjelaskan sebagai aplikasi atau layanan penyedia kebebasan berbicara, seharusnya ia diizinkan untuk menjelaskan dan mempertahankan posisi.

Dalam pernyataannya, Mahathir Mohamad mengungkapkan bahwa ia ingin Prancis dapat lebih peka dan menghormati kepercayaan orang lain.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x