Unggahannya Dinilai Promosikan Pembantaian, Mahathir Keluhkan Salah Tafsir Facebook dan Twitter

- 31 Oktober 2020, 08:10 WIB
Dr Mahathir Mohamad.
Dr Mahathir Mohamad. /Paulusstaniunas/Instagram/ @chedetofficial

PR BEKASI - Terhadap isu yang kini berkembang di Prancis, sebelumnya Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad sempat mengungkapkan pandangannya dalam media sosial seperti Facebook, Twitter, dan blog miliknya.

Namun beberapa waktu kemudian, unggahan Mahathir terkait Prancis yang kini menjadi isu global menyangkut umat Islam dihapus oleh Facebook maupun Twitter.

Diungkapkannya bahwa kedua aplikasi tersebut telah salah menafsirkan isi tulisan yang ditulisnya.

Baca Juga: Pergerakan Lempeng Afrika ke Utara Penyebab Gempa Berkekuatan 7.0 SR Goncang Turki

Menurut Mahathir Mohamad, tulisannya dianggap mempromosikan tindak pembantaian terhadap Prancis.

"Saya benar-benar muak dengan tafsiran yang salah dalam menggambarkan dan mengambil keluar dari konteks apa yang saya tulis di blog saya kemarin," kata Mahathir Mohamad seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Sabtu, 31 Oktober 2020.

Menurutnya, tulisannya yang disalah tafsirkan karena menyorot satu bagian di antara banyak paragraf lainnya, yaitu 'Muslim berhak untuk marah dan membunuh jutaan orang Prancis untuk pembantaian di masa lalu'.

Baca Juga: Ribuan Muslim di Berbagai Negara Lakukan Aksi Protes, Prancis Tingkatkan Siaga Keamanan Tertinggi

"Mereka berhenti di sana dan menyiratkan bahwa saya sedang mempromosikan pembantaian Prancis," tuturnya mengeluhkan.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x