Terkait Karikatur Nabi Muhammad, Emmanuel Macron: Saya Paham Perasaan Umat Islam di Seluruh Dunia

- 1 November 2020, 09:40 WIB
Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron. /France24/

PR BEKASI – Presiden Prancis, Emmanuel Macron mengatakan, dia memahami perasaan umat Islam di seluruh dunia yang dikejutkan dengan munculnya karikatur Nabi Muhammad SAW.

Dia juga menjelaskan bahwa kelompok "Islam radikal" yang dia coba lawan adalah ancaman bagi semua orang, terutama umat Islam.

Pernyataan Emmanuel Macron tersebut muncul di tengah ketegangan yang meningkat antara pemerintah Prancis dan dunia Islam atas karikatur tersebut, yang oleh umat Islam dianggap telah menghinakan.

Baca Juga: Media Sosial Jadi 'Bara' untuk Tumbuhnya Kesenian dan Kebudayaan Indonesia

"Karikatur tersebut bukanlah buatan kami (Pemerintah Prancis), tetapi muncul dari surat kabar yang bebas dan independen yang tidak berafiliasi dengan pemerintah," kata Emmanuel Macron, pada Sabtu, 31 Oktober 2020, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera.

Dia merujuk pada penerbitan ulang karikatur tersebut oleh majalah Charlie Hebdo baru-baru ini untuk menandai pembukaan persidangan atas serangan mematikan terhadap stafnya pada tahun 2015 di Paris akibat penerbitan karikatur tersebut.

Emmanuel Macron telah membela apa yang dilakukan Charlie Hebdo tersebut sebagai hak untuk kebebasan berpendapat pada bulan September 2020.

Baca Juga: Pertegas Ucapannya yang Viral, Megawati: Milenial Itu Baktinya Pada Negeri Bukan Orang Per Orang

Dia mendapat reaksi keras dari umat Islam setelah pada tanggal 2 Oktober 2020 dia mengklaim bahwa Islam sedang dalam krisis dan mengumumkan rencananya untuk memisahkan masalah agama dengan masalah negara agar lebih sesuai dengan nilai-nilai republik negaranya.

Presiden Prancis mengulangi pernyataannya tentang karikatur tersebut setelah seorang guru Prancis, yang menunjukkan karikatur kepada murid-muridnya di kelas selama diskusi tentang kebebasan berbicara, dipenggal oleh seorang penyerang pada 16 Oktober.

Sementara umat Islam di Prancis mengutuk pembunuhan guru tersebut, mereka juga mengungkapkan kekhawatiran akan hukuman kolektif di tengah tindakan keras pemerintah yang menargetkan organisasi Islam dan serangan oleh kelompok main hakim sendiri di masjid.

Baca Juga: Bantu Hasilkan Suara Berkualitas di Pilkada Serentak 2020, Pakar: ASN Harus Jaga Jarak

Sementara itu, komentar Emmanuel Macron tersebut telah memicu kemarahan di seluruh negara mayoritas Islam.

Saat perdebatan tentang Islam dan kebebasan berekspresi semakin dalam dalam beberapa pekan terakhir, banyak pejabat dan pengunjuk rasa di negara-negara mayoritas Muslim mengeluarkan seruan untuk memboikot produk buatan Prancis.

"Saya pikir reaksi datang sebagai akibat dari kebohongan dan distorsi kata-kata saya karena orang mengerti bahwa saya mendukung karikatur ini," kata Emmanuel Macron.

Baca Juga: Pemeran James Bond 7 Sekuel, Sean Connery Meninggal Dunia di Usia ke-90 Tahun, sang Anak Beri Kabar

Seperti diketahui, Nabi Muhammad SAW sangat dihormati oleh umat Islam dan segala jenis penggambaran visual dilarang dalam Islam.

Karikatur tersebut dipandang oleh umat Islam sebagai tindakan penistaan dan Islamofobia karena dianggap mengaitkan Islam dengan "terorisme".

"Saya memahami sentimen yang diungkapkan dan saya menghormati mereka. Tapi Anda harus memahami peran saya sekarang untuk menciptakan ketenangan dan juga untuk melindungi hak-hak ini." kata Emmanuel Macron.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah