Ungkap RI Juga Pernah Alami Aksi Terorisme, Ini yang SBY Katakan Jika Menjadi Presiden Prancis

- 3 November 2020, 08:19 WIB
Kolase foto presiden keenam Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) dan presiden Prancis Emmanuel Macron (kanan).
Kolase foto presiden keenam Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) dan presiden Prancis Emmanuel Macron (kanan). /Pikiran-rakyat.com

PR BEKASI - Tindakan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang terlampau batas dalam pidatonya dan juga yang seolah-olah malah membenarkan pembuatan karikatur Nabi Muhammad SAW di majalah Prancis Charlie Hebdo terus menuai kontroversi dari berbagai negara Islam dan para pemimpin di dunia.

Tak  terkecuali seorang Jenderal TNI dan presiden keenam Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga buka suara terkait konflik yang dihadapi Prancis saat ini.

Sebagai pembuka, beliau setuju bahwa memang terorisme itu adalah kejahatan yang luar biasa dan seharusnya tidak dikaitkan melulu dengan Islam karena terorisme tidak mengenal agama.

Baca Juga: Pesan SBY untuk Macron, Karikatur Nabi Muhammad Jangan Dijadikan Pembenaran Bagi Mutlaknya Kebebasan

"Terorisme adalah extra ordinary crimes, dan sejatinya tak mengenal agama. Radikalisme juga ada di identitas mana pun, agama apa pun," tuturnya menambahkan.

"Saya bukan hanya pandai berkata-kata. Di masa lampau, Indonesia juga mengalami aksi-aksi terorisme yang serius," ucapnya sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Susilo Bambang Yudhoyono.

Namun SBY yakin tidak pernah mengatakan bahwa Islam lah yang salah dan bermasalah seperti yang Macron katakan beberapa waktu yang lalu. 

Baca Juga: Update Harga Emas Selasa 3 November 2020, Turun Tiga Rp3.000 dari Hari Sebelumnya

SBY yakin saat ini Macron masih mendapatkan peluang untuk mengubah jalannya sejarah ke arah yang lebih baik.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x