Baru Berkunjung ke Indonesia, Pompeo Yakin Trump Akan Pimpin Dua Periode Sebagai Presiden, Ada Apa?

- 11 November 2020, 08:42 WIB
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo yang menolak kemenangan Biden dan yakin Trump akan memimpin dua periode.
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo yang menolak kemenangan Biden dan yakin Trump akan memimpin dua periode. /ANTARA

Dia kemudian berusaha meyakinkan dunia bahwa transisi pemerintahan Trump periode kedua pasca pemilu Amerika akan berhasil.

"Kami akan menghitung semua suara, dunia harus memiliki keyakinan penuh bahwa transisi yang diperlukan untuk memastikan bahwa Departemen Luar Negeri berhasil hari ini dan sukses ketika presiden yang menjabat pada 20 Januari juga akan berhasil," ucapnya.

Baca Juga: Sebut DKI Jakarta Amburadul di Era Anies Baswedan, Megawati Justru Banggakan Solo dan Surabaya

Biden, yang akan menjabat pada 20 Januari 2021, berisiko mengalami transisi yang tertunda karena Trump telah berjanji untuk terus maju dengan tantangan hukum jangka panjang atas kekalahannya dalam Pilpres. Anggota parlemen Republik AS telah membela hak Trump untuk melakukannya.

Ketika ditanya tentang komentar Pompeo, Biden tersenyum. Dia juga mengatakan tidak ada yang akan menghentikan transfer kekuasaan di pemerintah AS.

Ditanya apakah penolakan Trump untuk menyerah menghambat upaya Departemen Luar Negeri untuk mempromosikan pemilu yang bebas dan adil di luar negeri, Pompeo, sekutu dekat dan yang ditunjuk Trump, menolak untuk menjawab pertanyaan spesifik tetapi berkata: 

Baca Juga: Antusias Sebut Nama Habib Rizieq Saat Akan Bertugas, Seorang TNI Diberi Sanksi Pelanggaran Disiplin

"Departemen ini sangat peduli untuk memastikan bahwa pemilu di seluruh dunia aman dan terjamin serta bebas dan adil."

Pemimpin Partai Republik terkemuka di Kongres, Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell, telah dengan hati-hati mendukung Trump, dengan mengatakan bahwa Trump " memiliki hak 100 persen untuk menyelidiki tuduhan penyimpangan," ucapnya.

Jaksa Agung AS William Barr, orang yang ditunjuk Trump yang mengepalai Departemen Kehakiman, pada Senin mengatakan kepada jaksa federal untuk "mengejar tuduhan substansial" tentang penyimpangan dalam pemungutan suara dan penghitungan surat suara.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah