Karena, dua bulan ini merupakan masa pembakaran limbah pertanian yang ditambah dengan asap buangan pembangkit listrik tenaga batu bara dari wilayah sekitar, gas buang kendaraan, dan kurangnya angin.
Baca Juga: Sule dan Natalie Holscher Resmi Menikah Hari Ini, Rizky Febian Beri Pesan Menyentuh
Selain itu, wabah COVID-19 yang terus terjadi dengan lebih dari 400.000 kasus terkonfirmasi di New Delhi saja.
Kejadian ini menambah risiko kesehatan yang disebabkan oleh asap polusi dan dokter telah memperingatkan mengenai peningkatan tajam kasus gangguan pernapasan.
Menurut data pemerintah, kota-kota di sejumlah negara bagian di India, termasuk Punjab, Uttar Pradesh, Haryana, Bihar, dan New Delhi, mempunyai tingkat polusi udara yang lebih parah setelah Diwali tahun ini dibandingkan tahun lalu.
Indeks kualitas udara rata-rata yang diukur di lokasi berbeda di kota-kota utama.
Beberapa negara bagian tersebut juga menunjukkan peningkatan, lebih tinggi dari pada tahun lalu, berdasarkan data Central Pollution Control Board.
Baca Juga: Unggah Foto Bersama Habib Rizieq, Hotman Paris: Saya Bukan Pengacara Beliau!
Sejumlah tokoh Hindu, melalui cuitan di Twitter, mencela aktivis dan pesohor yang mempromosikan larangan penggunaan petasan dengan menyebut hal itu sebagai serangan terhadap kebebasan mereka dalam beragama.
"Apakah kalian menyadari bagaimana seluruh India, semuanya berdiri menentang pelarangan petasan? Hal ini layaknya wujud seruan perang bagi kebebasan Hindu," tulis Tarun Vijay, pemimpin senior di Partai Bharatiya Janata - yang menaungi Perdana Menteri Narendra Modi.***