Festival Diwali Tetap Gunakan Petasan, Ratusan Juga Warga India Terpaksa Hirup Udara Beracun

- 15 November 2020, 20:32 WIB
Ilustrasi perayaan Diwali di India.
Ilustrasi perayaan Diwali di India. /PIXABAY/bhuppigraphy/

Karena, dua bulan ini merupakan masa pembakaran limbah pertanian yang ditambah dengan asap buangan pembangkit listrik tenaga batu bara dari wilayah sekitar, gas buang kendaraan, dan kurangnya angin.

Baca Juga: Sule dan Natalie Holscher Resmi Menikah Hari Ini, Rizky Febian Beri Pesan Menyentuh 

Selain itu, wabah COVID-19 yang terus terjadi dengan lebih dari 400.000 kasus terkonfirmasi di New Delhi saja.

Kejadian ini menambah risiko kesehatan yang disebabkan oleh asap polusi dan dokter telah  memperingatkan mengenai peningkatan tajam kasus gangguan pernapasan.

Menurut data pemerintah, kota-kota di sejumlah negara bagian di India, termasuk Punjab, Uttar Pradesh, Haryana, Bihar, dan New Delhi, mempunyai tingkat polusi udara yang lebih parah setelah Diwali tahun ini dibandingkan tahun lalu.

Indeks kualitas udara rata-rata yang diukur di lokasi berbeda di kota-kota utama.

Beberapa negara bagian tersebut juga menunjukkan peningkatan, lebih tinggi dari pada tahun lalu, berdasarkan data Central Pollution Control Board.

Baca Juga: Unggah Foto Bersama Habib Rizieq, Hotman Paris: Saya Bukan Pengacara Beliau! 

Sejumlah tokoh Hindu, melalui cuitan di Twitter, mencela aktivis dan pesohor yang mempromosikan larangan penggunaan petasan dengan menyebut hal itu sebagai serangan terhadap kebebasan mereka dalam beragama.

"Apakah kalian menyadari bagaimana seluruh India, semuanya berdiri menentang pelarangan petasan? Hal ini layaknya wujud seruan perang bagi kebebasan Hindu," tulis Tarun Vijay, pemimpin senior di Partai Bharatiya Janata - yang menaungi Perdana Menteri Narendra Modi.***

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah