Sehari Usai Diwali, India Dilanda Polusi Udara Diduga Akibat Petasan Saat Perayaan

- 15 November 2020, 21:34 WIB
Ilustrasi polusi udara terjadi di India.
Ilustrasi polusi udara terjadi di India. /PIXABAY/

PR BEKASI - Ratusan juta warga di wilayah India bagian utara harus menghirup udara beracun pada Minggu, 15 November 2020, sehari setelah perayaan Diwali, atau festival cahaya dalam ajaran Hindu.

Hal ini dirasakan usai orang-orang yang merayakannya menentang larangan pembakaran petasan.

Di Kota New Delhi, misalnya, asap pekat melingkupi udara, dengan tingkat polusi rata-rata di area ini mencapai sembilan kali lipat dari ambang aman menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Baca Juga: HRS Dinilai Ucapkan Kata Tak Pantas, Ketua PKPI: Bukan Penghinaan untuk Negara, tapi Seluruh Umat

Kepala Menteri di wilayah Ibu Kota Delhi, Arvind Kejriwal, sebelumnya telah melarang penjualan dan penggunaan petasan menjelang hari perayaan tersebut, namun kebijakan tersebut sulit dilakukan.

Masyarakat di ibu kota membakar petasan dalam jumlah besar demi merayakan festival ini dengan meriah, sejak Sabtu 14 November 2020, hingga Minggu dini hari.

Polusi udara di New Delhi biasanya memburuk pada Oktober dan November karena dua bulan ini merupakan masa pembakaran limbah pertanian yang ditambah dengan asap buangan pembangkit listrik tenaga batu bara dari wilayah sekitar, gas buang kendaraan, serta kurangnya angin.

Baca Juga: Soroti Polemik 'Tukang Obat', Habib Luthfi: Jangan Heran Ada Keturunan Nabi yang Berakhlak Tak Baik

Belum lagi, wabah COVID-19 yang terus terjadi, dengan lebih dari 400.000 kasus terkonfirmasi di New Delhi saja, juga menambah risiko kesehatan yang disebabkan oleh asap polusi.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x