Berharap Tidak Ada Peningkatan Kasus, Ridwan Kamil Targetkan Pengujian PCR 50.000 Per Pekan

26 Agustus 2020, 14:33 WIB
KETUA Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat Ridwan Kamil memimpin rapat koordinasi mingguan Gugus Tugas Jabar di Makodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Selasa 25 Agustus 2020. /DOK. PEMPROV HUMAS JABAR/

 

PR BEKASI - Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 provinsi Jawa Barat (Jabar) terus berupaya untuk terus meningkatkan pengetesan melalui tes swab metode Polymerase Chain Reaction (PCR).

Hal ini disampaikan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil usai memimpin rapat koordinasi mingguan Gugus Tugas Jabar di Makodam III/Siliwangi pada Selasa, 25 Agustus 2020.

Ridwan Kamil mengatakan, berdasarkan data Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jabar (Pikobar) hingga Selasa Pukul 14.00 WIB, terdapat 203.306 tes PCR yang telah dilakukan di Jawa Barat.

Baca Juga: Alami Kelumpuhan dan Luka Organ Dalam Usai Ditembak 7 Kali, Ibunda Jacob Blake: Anakku Manusia!

"Mulai pekan ini, pengujian PCR ditargetkan mencapai hingga 50.000 per pekan di 26 laboratorium dengan dukungan pengetesan lewat 27 unit PCR koper atau PCR portable yang bisa digunakan ke pelosok daerah," kata Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil berharap, kedepannya tidak ada lagi peningkatan kasus yang artinya penerapan protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun, di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) ini berjalan dengan efektif.

Dia menambahkan, pihaknya akan memonitor selama 14 hari ke depan untuk menghadapi kemungkinan terjadi lagi lonjakan kasus yang luar biasa.

Baca Juga: Jadi Tokoh Wanita Indonesia yang Berpengaruh di Dunia, Simak Sepak Terjang Sri Mulyani Indrawati

Dilansir Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs resmi Pemprov Jabar, hal ini mengacu pada masa inkubasi virus yang biasanya akan terlihat dalam sepuluh sampai 14 hari.

“Mudah-mudahan tidak ada, kalau ada lonjakan berarti itu pola dari long weekend yang nanti jadi evaluasi pengambilan keputusan dalam penanganan di pariwisata. Dan kalau tidak ada lonjakan berarti itu relatif protokol (kesehatan) kita selama long weekend sangat baik,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Harian Gugus Tugas Jabar, Setiawan Wangsaatmaja menyampaikan bahwa positivity rate per 100 orang melalui pengetesan metode PCR per 23 Agustus di Jawa Barat adalah 20 persen.

Baca Juga: Kritisi Bantuan Langsung Tunai Kemenaker, Puan Maharani: Proses Harus Berlangsung Cepat dan Tepat

Menurut standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), angka positivity rate per 100 orang harus sebesar 5 persen.

"Jumlah pengetesan kami (Jabar) jika melihat standar WHO satu persen dari jumlah penduduk, memang masih belum memenuhi,” ujarnya.

Setiawan mengatakan, di masa AKB sekaligus pemulihan ekonomi, masyarakat yang tinggal di rumah atau stay at home cenderung menurun yang artinya, sudah banyak masyarakat yang melakukan aktivitas di luar rumah.

Oleh karenanya wajib disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M agar bisa beraktivitas dengan aman di masa AKB.

Baca Juga: Selidiki Dugaan Genosida Rohingya, Facebook Berikan Data Militer Myanmar yang Sudah Dihapus

“Jadi, yang tinggal di rumah cenderung menurun, artinya banyak orang yang keluar. Dan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 cenderung meningkat,” ucapnya.

Dia menambahkan, hal Ini sangat berkorelasi kuat antara orang-orang yang tidak tinggal di rumah atau beraktivitas di luar dengan pertambahan kasus yang cenderung terus meningkat.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: pikobar

Tags

Terkini

Terpopuler