Ekspor Jabar Tertinggi di Indonesia, Ridwan Kamil: Ekonomi Kita Bergerak Lagi

28 September 2020, 19:46 WIB
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. /Humas Jabar

PR BEKASI - Di masa pandemi Covid-19 saat ini, tentu berdampak pada sejumlah sektor perekonomian di Indonesia. Hal tersebut juga menimbulkan berkurangnya pendapatan negara ataupun daerah yang ada Indonesia.

Namun ternyata, tidak semua wilayah di Indonesia mengalami dampak yang sangat buruk karena pandemi Covid-19.

Salah satu wilayah tersebut adalah Provinsi Jawa Barat (Jabar) yang dinilai memiliki nilai ekspor yang terus membaik di masa pandemi Covid-19.

Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar.

Baca Juga: Prediksi Tsunami Dashyat 20 Meter, Ternyata Rasulullah Sudah Ingatkan Sebagai Tanda-tanda Kiamat

Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu mengungkapkan, meski turun sejak Maret hingga Mei 2020, ekspor Jabar mulai merangkak naik pada Juni lalu dan bahkan ekspor Jabar menjadi yang tertinggi di Indonesia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) periode Januari hingga Agustus 2020, Jabar menyumbang 16.28 persen atau 16.79 miliar dolar US atau setara Rp248.83 triliun dengan kurs Rp14.900 terhadap ekspor nasional, disusul Jawa Timur sebesar 12.95 persen, dan Kalimantan Timur sebesar 8.44 persen.

"Kenaikannya adalah 14.16 persen di bulan Agustus dibandingkan bulan Juli. Jadi per bulan naik pelan-pelan. Nanti kita lihat September, harusnya ada (kenaikan) dikisaran 40 persen," kata Kang Emil di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin, 28 September 2020, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Baca Juga: Deklarasi KAMI Ditolak Warga dan Dibubarkan Polisi, Gatot Nurmantyo Tuding Ada Massa Bayaran

Berdasarkan data BPS Provinsi Jabar, ekspor Jabar pada Juli 2020 sendiri adalah 2.21 miliar dolar US atau setara Rp31.29 triliun atau naik 12.48 persen dari Juni.

Kang Emil menambahkan, karena pemulihan ekonomi di negara tujuan turut mengalami peningkatan membuat pertumbuhan ekspor Jabar terus meningkat.

“Jadi berita baiknya, dari salah satu ukuran ekonomi, jualan dan ekspor kita (Jabar) lagi kencang, menandakan ekonomi bergerak lagi," ujar Kang Emil.

Meski demikian, Kang Emil tidak memungkiri bahwa UMKM dan belanja di level daerah masih belum maksimal.

Baca Juga: Live Streaming dan Prediksi Liverpool vs Arsenal Selasa, 29 Agustus 2020: Pertaruhan Puncak Klasemen

Namun, hal itu sesuai dengan konsep gas dan rem antara ekonomi dan kesehatan di masa pandemi yang selalu berjalan dinamis dan fluktuatif.

“Kadang-kadang 50 persen kesehatan dan 50 persen ekonomi, kadang-kadang 70 persen kesehatan seperti sekarang dan 30 persennya ekonomi. Tapi tidak pernah seratus berbanding nol,” ujar Kang Emil.

Sementara itu, berdasarkan data dari Satuan Tugas (Satgas) Pemulihan Ekonomi Jabar per 27 September 2020, pertumbuhan ekonomi Jabar diproyeksikan membaik pada triwulan III-2020 dan triwulan IV-2020.

Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Jabar yang juga Sekretaris Daerah Jabar Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, pemerintah pusat telah mengubah harapan pertumbuhan ekonomi Indonesia di antara minus 1.1 persen hingga 0.2 persen dengan asumsi program Pemulihan Ekonomi Nasional berjalan efektif.

Baca Juga: Setengah Juta Hiu Diprediksi Akan Dibunuh, Demi Penuhi Kebutuhan Vaksin Covid-19 di Dunia

Tentu saja hal ini telah mengubah asumsi pertumbuhan ekonomi Jabar yang terkoreksi menjadi minus 1.51 persen pada triwulan ketiga dan triwulan keempat menjadi kurang lebih minus 2.1 persen untuk skenario optimis.

“Tentu saja diharapkan program Pemulihan Ekonomi Nasional terealisasi sesuai target pada pertengahan triwulan ketiga dan keempat,” kata Setiawan.

Setiawan juga menjelaskan, pergerakan mobilitas manusia telah mendekati business as usual, artinya aktivitas atau kegiatan ekonomi masyarakat saat ini mulai kembali seperti biasa.

Hal itu turut memengaruhi penambahan kasus Covid-19 di sejumlah pusat perekonomian.

Baca Juga: Seorang Wanita Tiba-tiba Diseruduk Kerbau, Petugas Medis: Ini Jarang Terjadi

“Semakin meningkatnya dan membaiknya pertumbuhan ekonomi di Jabar berhubungan erat dengan meningkatnya mobilitas masyarakat. Pergerakan mobilitas ini berdampak pada penambahan kasus di beberapa daerah pusat aktivitas ekonomi, seperti Kota Bandung, Kota Bogor, Kota Bekasi, dan Kota Depok,” ucap Setiawan.

Dirinya juga mengungkapkan, sambil mendorong upaya Pemulihan Ekonomi Nasional Daerah, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar pun terus menggencarkan edukasi dan pengawasan terkait protokol kesehatan di sektor industri.

“Kuncinya adalah bagaimana kita mengedukasi dan mengawasi terhadap sektor-sektor ini,” ujar Setiawan.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler