PR BEKASI - Kota Bandung saat ini masih mencatatkan tingginya kasus terinfeksi positif COVID-19 di beberapa kecamatannya.
Pemerintah Kota Bandung akan mempertimbangkan untuk menerapkan mini lockdown atau karantina lokal seperti arahan Presiden.
Presiden Joko Widodo sebelumnya pernah mengatakan untuk melakukan mini lockdown yang berulang sebagai bentuk tindakan efektif untuk mengendalikan penularan virus corona.
Baca Juga: Tinggalkan Kiwil dan Pindah ke Makassar, Meggy Wulandari: Ini Awal Perjuanganku dengan Suami
Hal itu disampaikan dengan pertimbangan untuk tidak merugikan banyak pihak jika harus langsung membuat generalisir satu kota, satu kabupaten atau satu provinsi.
Seperti beberapa daerah di Bandung yang saat ini masuk dalam zona merah, tidak bisa langsung digeneralisir dengan menerapkan pembatasan karena tidak semua daerah sudah dipastikan masuk dalam zona merah.
Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna mencontohkan Kecamatan yang masuk zona merah, tidak bisa dipastikan seluruh kelurahan secara otomatis masuk zona merah.
Karena itu, masih perlu untuk diurai kembali data yang ada untuk menentukan karantina lokal jika akan dilakukan.
Baca Juga: Antisipasi Potensi Tsunami 20 Meter, UGM Kembangkan Sistem Deteksi Gempa 3 Hari Sebelumnya
Karantina lokal ini, menurut Ema, memiliki konsep tidak jauh berbeda dengan konsep Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) yang pernah dilakukan di beberapa kawasan Kota Bandung.
Ema menambahkan dengan kebijakan karantina lokal disertai pembatasan masyarakat dari luar Kota Bandung, lalu lintas orang akan menjadi lebih terkontrol rekam jejaknya.
Meski begitu, saat ini untuk kepastian resmi memberlakukan karantina lokal masih belum berjalan dalam tahap pembahasan.
Secara teknis, Ema menuturkan pembahasan akan dilakukan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Bandung.
Baca Juga: Minta Maaf ke El Barack, Jessica Iskandar: Mama Janji Jadi Ibu yang Lebih Bertanggung Jawab
"Teknisnya ini yang akan kita bahas, jadi kalau hari ini ditanya bagaimana, belum pada bentuk seperti apa, karena rapatnya juga belum," kata Ema di Bandung, Kamis, 1 Oktober 2020 seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.
Kemungkinan lain jika dilakukan karantina lokal, dapat berupa pembatasan mobilitas masyarakat yakni pembatasan kegiatan serta pengetatan protokol kesehatan.
Salin itu, penerapan karantina lokal juga masih perlu komunikasi lebih lanjut dengan para tokoh setempat.
"Itukan harus bicara dengan semua tokoh yang ada di sana, tidak bisa 'top down', masyarakatnya tidak diajak bicara, kita harus bicarakan juga," ujarnya.***