Ikut Tangani Longsor Pertama, Danramil dan Pejabat BPBD Sumedang Jadi Korban Longsor Susulan

- 10 Januari 2021, 17:57 WIB
Tim SAR gabungan mencari korban longsor di Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Minggu, 10 Januari 2021.
Tim SAR gabungan mencari korban longsor di Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Minggu, 10 Januari 2021. /ANTARA/HO-Kantor SAR Bandung

PR BEKASI – Bencana alam longsor terjadi di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada Sabtu petang, 9 Januari 2021. 

Hujan deras yang menerjang wilayah tersebut menyebabkan tebing setinggi 30 meter longsor. Akibat dari bencana ini, 18 rumah warga tertimbun.  

Terbaru, Tim Pencarian dan Penyelamatan (SAR) gabungan menemukan kembali korban meninggal dunia dari bencana longsor itu. 

“Dua korban longsor lainnya dalam keadaan meninggal dunia. Total hingga pukul 13.00 WIB, korban meninggal 13 orang, kata Kepala Kantor SAR Bandung Deden Ridwansyah dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Minggu, 10 Januari 2021.

Baca Juga: Kesaksian Nelayan Saat Sriwijaya Air Jatuh: Kami Mengira dari Petir Saja, Namun Keras Sekali

Deden menyampaikan kedua korban itu, ditemukan masing-masing pukul 9.30 WIB dan pukul 12.55 WIB berjenis kelamin laki-laki. 

Dengan penemuan tersebut, kini total korban tewas akibat longsor itu berjumlah 13 jiwa. 

Sebelumnya, hingga Minggu pagi, Tim SAR Gabungan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumedang mencatat 11 orang ditemukan tewas tertimbun longsor. 

Dua korban di antaranya adalah Komandan Rayon Militer (Danramil) Cimanggung serta Kepala Seksi Kedarutan dan Logistik BPBD Sumedang.

Mereka turut menjadi korban setelah turut tertimbun longsor susulan saat menangani longsor pertama.

Baca Juga: Tak Terima Fotonya Diunggah dr. Tirta, Melly Goeslaw: Anda Punya Masalah dengan Saya?

Hingga saat ini Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian korban longsor. Sebelumnya Tim SAR menyatakan delapan orang masih hilang. 

Deden menyampaikan seluruh korban kini telah telah dibawa ke puskesmats setempat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Sebelumnya diberitakan, Kementerian Sosial mengerahkan Taruna Siaga Bencana (Tagana) ke lokasi untuk turut membantu proses evakuasi korban longsor di lokasi.

Dalam siaran persnya, Tagana dan unsur Kampung Siaga Bencana (KSB) dikerahkan untuk mendata korban serta mengevakuasi korban ke tempat lebih aman. Terutama korban yang tergolong rentan seperti warga lanjut usia, anak-anak, dan penyandang disabilitas. 

Kementerian Sosial juga telah mendirikan pelayana dapur umum lapangan dan pelayanan dukungan psikososial yang berpusat di SD Cipateuag bagi korban tanah longsor di Sumedang.*** 

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x