Kesaksian Nelayan Saat Sriwijaya Air Jatuh: Kami Mengira dari Petir Saja, Namun Keras Sekali

- 10 Januari 2021, 17:49 WIB
Pulau Laki yang berdekatan dengan lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Pulau Laki yang berdekatan dengan lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182. /ANTARA/Achmad Irfan

PR BEKASI – Sejumlah petugas gabungan dan nelayan sekitar terus menyisir perairan di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu untuk mencari puing serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang terjatuh pada Sabtu, 9 November 2021.

Namun, sampai berita ini dibuat, belum ditemukan tanda-tanda apapun yang berhubungan dengan pesawat jatuh di wilayah tersebut.

Hingga Minggu, 10 Januari 2021 pukul 11.00 WIB hanya terlihat pesawat milik TNI yang mengitari Pulau Laki, Pulau Lancang dan Pulau Bokor, sedangkan kapal pencarian terlihat fokus di sekitar Pulau Lancang.

Erwin, seorang nelayan dari Tanjung Kait, Tangerang, Banten, mengaku dirinya berada di antara Pulau Lancang dan Pulau Bokor saat kejadian pesawat Sriwijaya Air SJ-182 usai mengantar pemancing ke Pulau Laki.

Baca Juga: Tak Terima Fotonya Diunggah dr. Tirta, Melly Goeslaw: Anda Punya Masalah dengan Saya?

Erwin mengaku mendengar suara ledakan, tetapi tidak mengira dari pesawat yang jatuh, karena suasana hujan lebat dan ombak besar.

"Kami mengira dari petir saja, namun keras sekali. Sampai warga di pesisir Tanjung Kait saja dengar semua," katanya saat menyisir di sekitar Pulau Laki menggunakan kapal nelayan, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Erwin melanjutkan, kemarin sore dirinya baru pulang dari Pulau Laki ke darat (pesisir Tanjung Kait, red) pada pukul 17.00 WIB, namun dirinya tak melihat tanda-tanda pesawat jatuh di sekitar Pulau Laki. 

Erwin mengungkapkan kedalaman laut di Pulau Laki maupun Pulau Lancang tak terlalu dalam sehingga mudah diketahui jika ada badan pesawat.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x