Network
Alun-alun Majalengka saat ini terlihat lebih segar dan mempesona dengan dominasi warna khas terakota.
Di depan Masjid Al-Imam atau bagian barat alun-alun, disana terhampar rumput sintetis yang bisa dinikmati warga kala bersantai.
Tribune penonton dan tempat berkumpul masyarakat pun ada di bagian timur alun-alun Kota Angin ini.
Sementara itu di bagian tengah, ada air mancur yang membuat alun-alun tampak lebih indah dan menarik.
"Ini akan membedakan alun-alun dengan tempat lain karena di sini ada roh atau jiwa yaitu budaya tanah yang akan menjadi khas terakota dan lainnya," katanya.
Kang Emil menilai, pedagang kaki lima di sekitar Alun-alun Majalengka pun difasilitasi dengan menghadirkan gerai di lokasi strategis.
Demi meningkatkan juga tingkat literasi dari masyarakat Majalengka, telah disediakan perpustakaan yang representatif.
"PKL diwadahi karena ini adalah contoh inklusivitas ekonomi," kata orang nomor satu di Provinsi Jabar itu.***
