Kisah Abah Harun si Pengayuh Rakit di Sungai Cikahuripan 'Green Canyon' Bandung Barat Ngeluh Sepi Wisatawan

- 20 Mei 2021, 21:04 WIB
Potret Abah Harun (65) yang berprofesi sebagai pendayung rakit di lokasi wisata alam Sungai Cikahuripan, Saguling, Kabupaten Bandung Barat pada Kamis, 20 Mei 2021.
Potret Abah Harun (65) yang berprofesi sebagai pendayung rakit di lokasi wisata alam Sungai Cikahuripan, Saguling, Kabupaten Bandung Barat pada Kamis, 20 Mei 2021. /Ikbal Tawakal /Pikiran Rakyat

PR BEKASI - Kisah Harun si 'nakhkoda' rakit bambu di lokasi wisata alam Sungai Cikahuripan, Bandung Barat mengeluh gegara pandemi Covid-19.

Pria yang kini berusia 65 tahun itu mengaku kalau selama pandemi, penghasilannya mendayung rakit menurun akibat sepi pengujung yang ke Sungai Cikahuripan.

"Selama pandemi (Covid-19) turun," katanya saat diwawancarai di lokasi wisata Sungai Cikahuripan pada Kamis, 20 Mei 2021.

Pria yang akrab dipanggil Abah Harun itu mengungkapkan, sebelum pandemi penghasilan per hari bisa mencapai Rp100 ribu.

Baca Juga: Mengerikan! Ribuan Mayat Ditemukan di Sungai Gangga, Korban Covid-19 di India?

Namun, ketika memasuki masa pagebluk, ia mengaku pernah tidak mendapat penghasilan sama sekali, karena tak ada pengunjung.

Lantaran pengujung yang ke Sungai Cikahuripan tak seramai sebelum pandemi melanda Indonesia pada akhir 2019 lalu.

"Di masa pandemi paling dapat Rp30 ribu, kalau sebelum pandemi bisa dapat Rp100 ribu per hari. Bahkan pernah ada kalanya gak dapat selama seharian jaga di sini karena tidak ada pengunjung yang datang, " tutur Abah Harun.

Sambil mendayung rakit, Abah Harun mengatakan bahwa sebelum pandemi pernah ada wisatawan dari Jerman, Prancis, Filipina, Malaysia.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x