Dugaan Vaksin Bodong dan Intimidasi, Bupati Karawang Akan Tempuh Proses Hukum Jika Vaksinator Tak Bersalah

- 14 Juli 2021, 22:08 WIB
Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana bergerak cepat menindaklanjuti unggahan viral soal dugaan vaksin bodong di Puskesmas Wadas, Kabupaten Karawang.
Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana bergerak cepat menindaklanjuti unggahan viral soal dugaan vaksin bodong di Puskesmas Wadas, Kabupaten Karawang. /Instagram @Cellicanurrachadiana

PR BEKASI – Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana bergerak cepat merespons unggahan viral soal vaksin bodong yang dikabarkan berlokasi di Puskesmas Wadas.

Sebelumnya video warga tersebut viral di media sosial dan mendadak membuat heboh warganet, ketika diduga warga Karawang mendokumentasikan dirinya sedang melakukan vaksinasi di puskesmas Wadas.

Cellica Nurrachadiana bersama wakil bupati mengunjungi puskesmas yang terletak di wilayah Telukjambe Timur tersebut.

Baca Juga: Jalan Arteri Bekasi-Karawang Macet Panjang Akibat Penyekatan, Imbas Larangan Mudik Lebaran 2021 

Cellica Nurrachadiana memanggil seluruh petugas puskesmas termasuk vaksinator yang viral.

Dalam keterangannya, vaksinator membeberkan bahwa sudah menjalankan tugas sesuai SOP dengan memasukkan vaksin ke tubuh perekam dengan jarum yang baru.

Sebelumnya dalam video tersebut, terlihat proses vaksinasi sedang berlangsung dan secara sengaja direkam oleh perekam seperti banyaknya warganet lain.

Akan tetapi, ada kejanggalan di dalam proses vaksinasi tersebut ketika jarum yang disuntikkan langsung dicabut kembali.

Baca Juga: Resmi! Semua Tempat Wisata dan Tempat Hiburan di Karawang Ditutup, Ternyata Begini Alasannya 

Jarum tersebut sebelum dicabut kembali, tidak ada proses menekan ujung bagian atas suntikan seperti penyuntikan pada umumnya.

Warganet ini baru menyadarinya tatkala dia mengunggah dan mendapat komentar dari temannya terkait keanehan proses vaksinasi tersebut.

“Salah seorang pengguna instagram di Karawang mengunggah sebuah video dirinya ketika ia sedang di vaksin di sebuah Puskesmas di Karawang,” tulisnya, dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari unggahan Instagram @halokrw.

“Seusai unggahan itu, temannya mengomentari bahwa ada yang aneh dari proses penyuntikan tersebut,” sambungnya.

Baca Juga: Lowongan Kerja Juni 2021 di PT Yamaha Indonesia Motor Karawang, Simak Persyaratan Khusus untuk Lulusan SMA 

Setelah ramai, penggunggah video malah dipanggil oleh pihak puskesmas terkait.

Dan si pengunggah video pun diminta membuat surat permohonan maaf dan menulis surat pernyataan di atas materai.

“Atas ramainya video itu, si pengunggah kemudian dipanggil oleh pihak puskesmas. Tidak lama kemudian, ia mengunggah permohonan maaf dan menulis surat pernyataan di atas materai,” tulisnya.

Bupati Karawang yang telah mewawancari petugas puskesmas dan vaksinator menyebut, keterangan berita yang beredar berbeda dengan pernyataan vaksinator.

Baca Juga: Varian Delta Ditemukan Karawang, Satgas Covid-19 Sebut 21 Orang Sudah Tepapar 

Setelah kejadian ini, pihak keluarga merasa aneh dan menduga ada percobaan intimidasi kepada anaknya yang dilakukan oleh pihak puskesmas.

Sebab, setelah dari puskesmas dan membuat surat pernyataan itu, sang anak yang langsung berangkat ke tempat kerja mengaku lemas dan minta dijemput oleh anggota keluarganya.

“Ketika dijemput, ia langsung lemas berada dipelukan keluarganya,” katanya.

Tim @halokrw pun lantas berinisiatif untuk mengklarifikasi hal ini kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang.

Baca Juga: Karawang Kota Gelap Jam 10, Berikut Jadwal Pemadaman Listrik Hari Ini, Rabu, 23 Juni 2021 

Dinkes Karawang pun mengaku pihaknya sedang melakukan investigasi terhadap video yang beredar tersebut.

Hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh dr. Dede Ratna Ningrum, selaku Kepala Seksi Promosi Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang.

"Tim Dinkes sedang investigasi kasus ini. Nanti ya kan belum ada hasil investigasi dinkes," kata Dede.

Cellica pun mendatangi manajemen kantor si pengunggah untuk mengklarifikasi unggahan pekerjanya.

Baca Juga: Cellica Nurrachadiana Selidiki Soal Vaksin Bodong, Bupati Karawang: Jika Terbukti Tak Bersalah Ada Konsukuensi 

"Saya juga meminta untuk segera melakukan cek laboratorium terhadap penerima vaksin. Tentunya kami akan memberikan sanksi tegas kepada vaksinator jika terbukti melakukan kesalahan," katanya.

"Namun sebaliknya, jika tidak terbukti bersalah, akan ada konsekuensi hukum dan kasusnya akan diserahkan kepada pihak kepolisian Karawang untuk ditindaklanjuti kebenarannya," sambung Cellica.

Salah satu cara yang dapat membuktikan kebenarannya adalah pengujian sampel darah 

Ia pun mengajak warga Karawang untuk tidak ragu dan tetap semangat mengikuti vaksinasi terlepas dari unggahan tersebut.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x