Berkat Pengaruh Luhut, Ridwan Kamil: Angka Kematian di Jabar Turun dan Kesembuhan Meningkat

- 25 September 2020, 22:09 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat mengikuti rakor bersama Menko Marves Luhut Binsar Pandjaita secara virtual.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat mengikuti rakor bersama Menko Marves Luhut Binsar Pandjaita secara virtual. /Humas Jabar

PR BEKASI - Kasus harian di Jawa Barat terus meningkat beberapa pekan terakhir dan menjadi salah satu provinsi dengan kasus tertinggi di Indonesia.

Sebagai upaya untuk menanggulangi penyebaran Covid-19 di Jawa Barat (Jabar), Gubernur Jawa Barat sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar Ridwan Kamil mengikuti rapat koordinasi (rakor) bersama Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

Rakor tersebut digelar secara daring dari Gedung Pakuan, Kota Bandung pada Kamis, 24 September 2020.

Baca Juga: Berlama-lama Melayang di Langit, Air Canada Tawarkan Perjalanan Tanpa Batas Saat Pandemi 

Dalam rakor tersebut, Gubernur yang akrab disapa Kang Emil melaporkan beberapa perkembangan dalam penanganan Covid-19 di Jabar.

Berdasarkan data periode 14-20 September 2020, terdapat tiga daerah yang menjadi zona merah (risiko tinggi) di Jabar yakni Kota Bekasi, Kabupaten Karawang, dan Kota Cirebon.

Selain itu, Kang Emil juga memaparkan bahwa tingkat kematian akibat Covid-19 (case fatality rate) di Jabar menurun dan angka kesembuhan (recovery rate) pun meningkat.

“Sebelum ada koordinasi dari Pak Menko itu, (tingkat kematian akibat Covid-19) di Jabar 2,4 persen, sekarang di angka 1,88 persen. Recovery rate sebelumnya di angka 53 persen, sekarang sudah membaik menjadi 59 persen (58,91 persen) dan ini sudah membaik secara umum," kata Kang Emil, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Humas Jabar.

Baca Juga: Kasus Positif Melonjak, Luhut Binsar Pandjaitan: Bodetabek Harus Diperketat Seperti Jakarta 

Kang Emil mengungkapkan bahwa perkembangan tersebut menjadi penyemangat bagi Tim Gugus Tugas Jabar yang dikoordinasikan oleh Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan.

“Kondisi ini tentu menjadi penyemangat bagi tim yang sekarang dikoordinasikan oleh Pak Menko,” ucap Kang Emil.

Sedangkan terkait pergerakan masyarakat, Kang Emil menjelaskan bahwa meski terdapat penurunan pergerakan di destinasi wisata dan hotel di Jabar, yang merupakan imbas pengetatan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) Jakarta, pihaknya terus memantau pergerakan dan kepadatan untuk menghindari penyebaran Covid-19.

“Saya instruksikan kepada Kapolda dan Pangdam untuk melalukan kegiatan inspeksi pengurangan kepadatan di zona-zona tempat makan dan kafe,” ujar Kang Emil.

Baca Juga: Kasus Positif Melonjak, Luhut Binsar Pandjaitan: Bodetabek Harus Diperketat Seperti Jakarta 

Kang Emil juga menegaskan bahwa Gugus Tugas Jabar terus fokus memantau kawasan industri, termasuk mendorong perusahaan untuk melakukan pengetesan PCR secara mandiri terhadap karyawannya.

Dalam rakor tersebut, Kang Emil juga melaporkan kondisi rumah sakit di Jabar.

Dari laporan, terdapat 320 rumah sakit rujukan Covid-19 se-Jabar per 19 September 2020, saat ini keterisian tempat tidur ruang isolasi Hijau (untuk pasien dengan gejala ringan) adalah 46,24 persen, Kuning (gejala sedang) sebesar 62,61 persen, dan Merah (gejala berat) sebesar 50,92 persen.

Sementara untuk keterisian IGD mencapai 19,04 persen, dan ICU sebesar 39,59 persen.

Baca Juga: Tetap Waspada, LIPI sebut Gempa dan Tsunami Raksasa Akan Terjadi secara Berulang-ulang 

Dari jumlah tersebut, 10 rumah sakit yang merawat terbanyak pasien Covid-19 didominasi oleh rumah sakit di wilayah Bodebek (Bogor, Depok, dan Bekasi).

“Wilayah Bodebek menjadi paling banyak dalam menangani kasus Covid-19 sebesar 80 persen," ujar Kang Emil.

Sementara itu, Luhut Binsar Pandjaitan mengimbau agar masyrakat tidak berkerumun di tempat makan dan cafe, khususnya di wilayah Jabodetabek.

Terkait dengan okupansi ICU di wilayah Jabodetabek, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan kondisi terkini cukup tinggi yaitu sebesar 72,7 persen, beberapa wilayah memiliki angka kritis 80 persen termasuk Kota Depok.

“Untuk permasalahan tersebut nanti akan dibantu oleh Kemenkes melalui langkah-langkah yang tepat dalam menurunkan angka-angka tersebut menjadi sekitar 60 persen,” kata Luhut.

Baca Juga: Jadi Perbincangan Hangat Warganet di Twitter, Habib Nabiel Bantah DN Aidit Keturunan Habaib 

Luhut pun mengimbau agar seluruh jajarannya ikut yang menangani Covid-19 untuk tidak panik dan terus melakukan mitigasi yang tepat.

“Ini yang harus segera kita tangani lagi, jangan sampai kita terlalu panik, yang penting kita melakukan dengan mitigasi dengan tepat,” ujar Luhut Binsar Pandjaitan.

Selain dihadiri oleh Kang Emil dan Luhut Binsar Pandjaita, rakor tersebut juga dihadiri Kepala BNPB, Gubernur DKI Jakarta, Kapolda Jabar, Pangdam III/Siliwangi, dan para kepala daerah lain se-Jabodetabek.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Humas Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x