Alami Trauma, Warga Terdampak Ledakan Gudang Amunisi Kodam Jaya Meminta Anak-Anak Diberi Perawatan

- 1 April 2024, 06:35 WIB
KVisalia, Kota Wisata Cibubur, Desa Ciangsana, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pasca ledakan gudang amunisi.
KVisalia, Kota Wisata Cibubur, Desa Ciangsana, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pasca ledakan gudang amunisi. /ANTARA/M Fikri Setiawan/

PATRIOT BEKASI - Usai ledakan yang membakar gudang amunisi daerah (Gudmurah) Kodam Jaya, Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, warga yang rumahnya berlokasi tidak jauh dari kediaman mereka yaitu di Kluster Visalia, Kota Wisata Cibubur, menyatakan sikapnya.

Aldi Setiadi selaku Sekretaris Pengurus Kluster Visalia mengungkapkan bagaimana dampak yang dialami oleh anak-anak mereka dari ledakan yang terjadi kemarin.

Hal tersebut disampaikan Aldi Setiadi ketika diadakan pertemuan antar warga di Gunung Putri pada Minggu, 31 Maret 2024.

Baca Juga: Viral Suara Teriakan Anak Misterius di Stasiun Bandung, Ini Kata Humas Stasiun

Lebih lanjut, karena alasan keamanan ada 324 warga yang mengungsi usai ledakan yang terjadi di Gudmurah Kodam Jaya tersebut, dan warga Kluster Visalia termasuk di dalamnya.

Aldi menyatakan bahwa anak-anak mereka mengalami trauma psikologis akibat ledakan dan tidak dapat tidur.

"Ledakan (yang) terjadi mengakibatkan trauma psikologis kepada anak-anak kita, kebanyakan anak-anak itu ya, berdasarkan obrolan (ke orang tuanya) mereka (mengaku) tidak bisa tidur, (mengalami) trauma," katanya.

Dikutip Patriot Bekasi dari Antara, saat kepulan asap disertai kobaran api dan ledakan beruntun terjadi anak-anak sempat menjadi histeris.

Lebih lagi, Aldi menambahkan, ledakan pertama terjadi ketika warga sedang berbuka puasa Ramadan.

Dia menyebut saat itu anak-anak sedang mengikuti acara Ramadan di klaster komplek sejak jam 17.00 WIB hingga magrib dan dilanjutkan buka puasa.

Aldi menyatakan bahwa anak-anak tersebut merasa sangat trauma sekali lantaran melihat kebakaran hebat terjadi disertai ledakan.

Sebab itu, pihaknya pun meminta agar diberikan perawatan khusus pada anak-anak sehingga bisa menangani dampak trauma yang dirasakan.

"Yang kedua, kita juga minta adanya birokrasi koordinasi antara pihak institusi terkait dengan pengembang Visalia, di mana kita pada saat kita huni tempat ini memang tidak diberi tahu bahwa adanya gudang peluru di sekitar tempat tinggal kami," tutur dia.

Di sisi lain, Bupati Bogor Asmawa Tosepu menyatakan bahwa ada 31 rumah yang tercatat mengalami kerusakan akibat dampak ledakan Gudmurah Kodam Jaya ini.

Dampak kerusakan yang terjadi tersebut berupa kaca pecah, plafon mengalami keretakan, hingga atap yang retak atau bolong.

Dia menyatakan bahwa ada waktu 14 hari yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Bogor untuk melakukan asesmen, dimulai dari mengitung jumlah rumah yang terdampak kerusakan, mengupayakan koordinasi, sampai menentukan berbagai langkah penanganannya.

Asmawa menyebut, koordinasi ini dijalin dengan Pemerintah Kabupaten Bogor dengan Pemerintah Provinsi Jabar dan Pemerintah Pusat dalam menangani dampak kerusakan rumah warga.

"Tentu akan didata terlebih dahulu, lalu dikoordinasikan dengan Pemerintah Pusat dan Pemprov Jabar untuk tindak lanjut penanganan," katanya.***

Editor: M Hafni Ali

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah