Delapan Kecamatan di Bekasi Ditetapkan Rawan Banjir

4 Desember 2019, 10:57 WIB
KONDISI sungai Cikarang-Bekasi-Laut yang telah berwarna gelap akibat terkontaminasi limbah di Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi, Senin 10 Oktober 2019. Sungai ini merupakan bagian hilir dari Sungai Cileungsi dan Cikeas yang berhulu di Bogor.* /TOMMI ANDRYANDY/PR /

CIKARANG (PR)- Setidaknya ada 8 dari total 23 kecamatan di Kabupaten Bekasi yang ditetapkan sebagai daerah rawan banjir. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala BPBD Kabupaten Bekasi Adeng Hudaya.

Penyebab 8 kecamatan tersebut ditetapkan sebagai daerah rawan banjir adalah letak wilayahnya yang berada di 2 aliran sungai besar yaitu Sungai Bekasi dan Sungai Citarum.

 

Karena hal tersebut, warga yang berada di 8 kecamatan tersebut agar mewaspadai potensi terjadinya banjir yang bisa datang kapan saja.

Baca Juga: Masuki Musim Hujan, Pemkab Bekasi Normalisasi 25 Sungai

“Di antaranya Kecamatan Cabangbungin, Cikarang Timur, Pebayuran, Sukatani, dan Muara Gembong, yang merupakan wilayah aliran Sungai Citarum,” kata Adeng.

Kemudian tiga kecamatan lainnya berada di aliran Sungai Bekasi. “Ada Kecamatan Babelan, Tambun Utara, dan Tarumajaya yang dilewati aliran Sungai Bekasi. Ini juga jadi potensi banjir,” kata Adeng.

Meski begitu, kata Adeng, pihaknya telah berkoordinasi dengan sejumlah dinas terkait untuk langkah antisipasi.

Baca Juga: Angka HIV-AIDS Tinggi, Penyimpangan Orientasi Seks Jadi Penyebab Utama

“Jauh sebelumnya kami sudah ajukan normalisasi kemudian penyiapan sarana dan pra sarana. Kami berharap banjir tidak lagi terjadi,” ucap dia.

Sementara itu,sebanyak 25 aliran sungai tengah dinormalisasi untuk mengantisipasi banjir.

Proses normalisasi sudah berjalan dan ditargetkan rampung di akhir tahun.

Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bekasi, Nur Chaidir mengatakan, sebanyak 25 sungai itu merupakan hasil pemetaan yang dilakukan sebelumnya.

Baca Juga: Hanya 281 Titik PJU yang Dipasang Pemkot Bekasi Selama Tahun 2019

Pada musim hujan tahun lalu, beberapa sungai itu menjadi penyebab terjadinya banjir lantaran dasar sungai yang makin dangkal.

“Kegiatan ini sebagai antisipasi potensi meluapnya air sungai sehingga menyebabkan banjir. Sejak beberapa bulan lalu sudah berjalan dan kami targetkan selesai tahun ini,” kata Chaidir.

Puluhan sungai yang dinormalisasi itu, kata Chaidir berada mulai dari perbatasan kabupaten dengan Kota Bekasi sampai batas Kabupaten Karawang.

Baca Juga: Pembuatan Lubang Biopori Diharapkan Bisa Menyebar Hingga RT RW

Normalisasi dilakukan pada beberapa sungai sekunder yang menjadi tanggung jawab kabupaten/kota.

“Kan kalau sungai besar menjadi kewengan pusat, kami normalisasi anak-anak sungainya. Sedangkan yang besar pun kami ajukan normalisasi pada kementerian sehingga semuanya tersentuh, tidak lagi meluap,” ucap dia.***

Editor: Abdul Muhaemin

Tags

Terkini

Terpopuler